Budaya Inovasi Perusahaan Harus Seimbang di Semua Lini
A
A
A
JAKARTA - Budaya inovasi dalam perusahaan saat ini harus seimbang di setiap lini bisnis. Perusahaan tidak bisa hanya fokus hanya di satu bidang semata.
Hal itu mengemuka dalam acara penilaian Program Apresiasi Inovasi 2019 yang dilaksanakan di Auditorium Gedung KORAN SINDO, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019).
Salah satu penilai dalam ajang tersebut, Head of Center Innovation and Collaboration (CIC) PPM School Of Management Wahyu T Setyobudi mengatakan, saat ini inovasi tidak lagi bisa dilakukan hanya di bagian tertentu. Dia mencontohkan, masalah bisa timbul apabila inovasi dikembangkan pada bagian pemasaran saja tanpa didukung operasional maka permintaan pelanggan tidak dapat digarap. Akhirnya tingkat kepuasan pelanggan bisa turun lalu berakibat pada inovasi yang dilakukan bisa tidak valuable.
"Jadi harus seimbang antara inovasi di marketing, operasional, lalu didukung juga inovasi pada human capital," ujar Wahyu dalam acara tersebut.
Saat ini,inovasi menurutnya dilakukan dengan konsep yang berbeda, yakni dari sebuah tim kecil yang lincah (agile). Hal itu berbeda dengan di masa lalu, di mana inovasi membutuhkan anggaran dan penilaian yang panjang sebelum dilakukan. Namun saat ini dengan model agile, inovasi diuji coba dalam tim kecil dan diterapkan setelah mendapat respons dari pengguna.
"Zaman sekarang inovasi dapat dilakukan dengan tim kecil demi mengikuti momentum atau tidak lagi tertunda karena kecepatan adalah soal penting saat ini," ujarnya.
Sebanyak 19 nominator akan mengikuti sesi Validasi Data Program Apresiasi Inovasi 2019 yang dilaksanakan di Auditorium Gedung KORAN SINDO, Jakarta Pusat, Senin dan Selasa (22-23 April 2019).
Sesi hari pertama menghadirkan presentasi dari PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group), PT Bank Central Asia Tbk, PT Marga Mandalasakti atau Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak, PT PetroChina International Jabung Ltd, PT FWD Life Indonesia, PT Honda Prospect Motor, dan PT Solusi Pangan Perwiratama.
Program Apresiasi Inovasi ini adalah komitmen dari KORAN SINDO dan SINDOnews.com untuk ambil bagian dalam memberikan apresiasi terhadap inovasi yang dihasilkan oleh banyak perusahaan di Indonesia. Didukung dengan metode yang handal, diharapkan program ini mampu meningkatkan motivasi perusahaan untuk selalu berinovasi khususnya dalam menghadapi era yang kompetitif dan disruptif seperti sekarang ini.
Beberapa tahap dilakukan dalam membidik inovasi yang berkualitas. Dimulai dengan analisis data sekunder yang dilakukan team Research and Business Development. Sebanyak 6 kategori inovasi menjadi landasan penilaian program ini yaitu pelayanan, pemasaran, produk, teknologi, CSR, serta SDM.
Tahap selanjutnya adalah sesi validasi data. Dalam tahap ini para nominator akan menjalani proses penilaian dari para panelis yang sangat kompeten di bidangnya, yakni Head of Center Innovation and Collaboration (CIC) PPM School Of Management Wahyu T Setyobudi, Lektor Kepala di Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Indonesia Budi Frensidy, Pemimpin Redaksi KORAN SINDO dan SINDOnews.com Djaka Susila.
Hal itu mengemuka dalam acara penilaian Program Apresiasi Inovasi 2019 yang dilaksanakan di Auditorium Gedung KORAN SINDO, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019).
Salah satu penilai dalam ajang tersebut, Head of Center Innovation and Collaboration (CIC) PPM School Of Management Wahyu T Setyobudi mengatakan, saat ini inovasi tidak lagi bisa dilakukan hanya di bagian tertentu. Dia mencontohkan, masalah bisa timbul apabila inovasi dikembangkan pada bagian pemasaran saja tanpa didukung operasional maka permintaan pelanggan tidak dapat digarap. Akhirnya tingkat kepuasan pelanggan bisa turun lalu berakibat pada inovasi yang dilakukan bisa tidak valuable.
"Jadi harus seimbang antara inovasi di marketing, operasional, lalu didukung juga inovasi pada human capital," ujar Wahyu dalam acara tersebut.
Saat ini,inovasi menurutnya dilakukan dengan konsep yang berbeda, yakni dari sebuah tim kecil yang lincah (agile). Hal itu berbeda dengan di masa lalu, di mana inovasi membutuhkan anggaran dan penilaian yang panjang sebelum dilakukan. Namun saat ini dengan model agile, inovasi diuji coba dalam tim kecil dan diterapkan setelah mendapat respons dari pengguna.
"Zaman sekarang inovasi dapat dilakukan dengan tim kecil demi mengikuti momentum atau tidak lagi tertunda karena kecepatan adalah soal penting saat ini," ujarnya.
Sebanyak 19 nominator akan mengikuti sesi Validasi Data Program Apresiasi Inovasi 2019 yang dilaksanakan di Auditorium Gedung KORAN SINDO, Jakarta Pusat, Senin dan Selasa (22-23 April 2019).
Sesi hari pertama menghadirkan presentasi dari PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group), PT Bank Central Asia Tbk, PT Marga Mandalasakti atau Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak, PT PetroChina International Jabung Ltd, PT FWD Life Indonesia, PT Honda Prospect Motor, dan PT Solusi Pangan Perwiratama.
Program Apresiasi Inovasi ini adalah komitmen dari KORAN SINDO dan SINDOnews.com untuk ambil bagian dalam memberikan apresiasi terhadap inovasi yang dihasilkan oleh banyak perusahaan di Indonesia. Didukung dengan metode yang handal, diharapkan program ini mampu meningkatkan motivasi perusahaan untuk selalu berinovasi khususnya dalam menghadapi era yang kompetitif dan disruptif seperti sekarang ini.
Beberapa tahap dilakukan dalam membidik inovasi yang berkualitas. Dimulai dengan analisis data sekunder yang dilakukan team Research and Business Development. Sebanyak 6 kategori inovasi menjadi landasan penilaian program ini yaitu pelayanan, pemasaran, produk, teknologi, CSR, serta SDM.
Tahap selanjutnya adalah sesi validasi data. Dalam tahap ini para nominator akan menjalani proses penilaian dari para panelis yang sangat kompeten di bidangnya, yakni Head of Center Innovation and Collaboration (CIC) PPM School Of Management Wahyu T Setyobudi, Lektor Kepala di Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Indonesia Budi Frensidy, Pemimpin Redaksi KORAN SINDO dan SINDOnews.com Djaka Susila.
(fjo)