Investasi Bandara Gencar Ditawarkan ke Korea Selatan

Rabu, 24 Juli 2019 - 17:58 WIB
Investasi Bandara Gencar Ditawarkan ke Korea Selatan
Investasi Bandara Gencar Ditawarkan ke Korea Selatan
A A A
JAKARTA - Dalam ajang ASEAN-ROK (Republic of Korea), Indonesia menawarkan banyak investasi untuk memberikan peluang kerja sama Indonesia dengan Korea pada sektor transportasi di Indonesia. Penawaran investasi yakni pada sektor Perhubungan Udara di antaranya Bandara Udara Komodo, Bandara Udara Singkawang dan Bandara Udara Juwata-tarakan.

"Indonesia membutuhkan investasi dan bantuan dari negara lain dikarenakan jumlah penduduk dan area di Indonesia yang luas dan diharapkan dengan adanya forum ASEAN-ROK ini kerja sama antara Indonesia dengan Negara di ASEAN ini dapat terjalin dan saling menguntungkan," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Kementerian Perhubungan, Cris Kuntadi (CK) selaku Head of Delegation Indonesia di Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Lebih lanjut, Ia menerangkan sektor lainnya yang ditawarkan yakni pengembangan Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertfikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa dan Sumatera, dan rencana Revitaslisasi dan Pengembangan Terminal A.

Serta penawaran pada sektor laut pada pelabuhan Baubau di Sulawesi Tenggara dan Pelabuhan Anggrek di Gorontalo. Pada sektor Kereta Api ditawarkan adalah LRT Cibubur – Bogor, Lahat – Tarahan Kereta api dan Short-cut Cibubur-Tanjung Rasa. Selain itu, disampaikan pula bahwa saat ini Badan Litbang Perhubungan sedang dalam penjajakan kerja sama dengan Ministry of Land, Infrastructure, and Transport (MOLIT) South Korea terkait Bus Information Management System.

"Saya berharap pada pertemuan ini dapat mengundang para delegasi untuk dapat menghadiri kegiatan “International Conference of Transportasion Research and Innovation” di Jakarta pada tanggal13-14 November 2019 dan untuk dapat terus bekerja sama dengan Negara Indonesia pada bidang transportasi," jelasnya

Pada kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari ini, pada hari kedua akan diadakan Business Meeting antara Investor dengan Pemerintah, dimana diharapkan pada forum tersebut dapat terjalin kerja sama dalam bidang transportasi. Para delegasi akan berkesempatan untuk dapat mengunjungi K-city yang merupakan kota tidak berpenghuni yang digunakan untuk menguji autonomous vehicle yang menggunakan jaringan internet 5G.

Cris Kuntadi juga menanggapi pertanyaan dari Korea terkait peran pemerintah dalam skema investasi PPP pada proyek infrastruktur transportasi di Indonesia. Sepanjang proyek tersebut secara ekonomi dan finansial layak, maka akan ditawarkan kepada investor. pada saat ini pemerintah Indonesia sedang merevisi peraturan DNI yang dapat mempermudah investasi asing masuk di Indonesia.

Tahun 2019 merupakan tahun kesepuluh terjalinnya forum kerja sama sektor transportasi antara Association of South East Asia Nations dan Republic of Korea (ASEAN-ROK) yang merupakan pertemuan tingkat pejabat tinggi (Eselon 1) yang secara reguler diselenggarakan setiap tahun di Korea Selatan.

Agenda ini bertujuan berbagi pengalaman antara Negara-negara ASEAN dengan Korea dalam kebijakan transportasi dan teknologi serta untuk mempererat kerjasama antara Negara-negara Anggota ASEAN dengan Korea Selatan yang merupakan salah satu Negara mitra wicara ASEAN. Pertemuan yang mengambil tema “Strategy to Enhance Transport Connectivity for Mutual Growth of ASEAN and the ROK” dihadiri oleh Delegasi dari seluruh Negara ASEAN dan Republik Korea sebagai Mitra Kerja Sama.

Pada kegiatan tersebut, CK menyampaikan paparan dengan topik “Investment Opportunity in Indonesia Transportation Sector”. Lokasi geografis Indonesia menempatkan Indonesia sebagai negara yang sangat strategis di mana terletak di antara Samudra Hindia dan Pasifik serta Benua Asia dan Australia dan menjadikan Indonesia peringkat ke-2 setelah Singapura dalam investasi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0066 seconds (0.1#10.140)