TTIC/TTI Kementan Gelar Cabai Murah
A
A
A
JAKARTA - Hasil pantauan pasar di Jabodetabek melalui laman info pangan jakarta, baik cabai merah keriting maupun cabai rawit merah masih belum beranjak di atas harga Rp65.000 per kilogram.
Untuk menjaga stabilitas pasokan harga cabai di ibu kota dan sekitarnya, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Cabai Murah Berkualitas di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), 4 pasar dan 14 TTI di Jabodetabek.
Harga cabai yang dijual TTIC/TTI adalah cabai merah keriting dibandrol Rp35.000/kg, sedangkan cabai rawit merah Rp 40.000/kg.
Gelar cabai murah ini sudah dilakukan sejak harga cabai mahal beberapa waktu lalu, dan akan terus dilakukan sampai harganya stabil.
"Melalui Gelar Cabai murah ini, diharapkan harga cabai bisa segera turun," ujar Kepala BKP Agung Hendriadi, saat melepas kendaraan TTIC untuk mendistribusikan cabe ke TTI di Jabodetabek, Minggu (28/7/2019).
Menurut Agung, TTIC telah menjalankan fungsinya sebagai _Distribution Centre_, menjadi penyalur bagi Toko Tani Indonesia (TTI) yang menjadi mitra kerjanya.
“Cabai didatangkan langsung dari petani/gapoktan, kemudian kami salurkan ke TTI yang ada di Jabodetabek, sehingga bisa dijual lebih murah,” tambah Agung yang didampingi Sekretaris BKP Riwantoro dan Kapus Distribusi dan Cadangan Pangan Riafaheri.
Menurut Risfaheri, BKP sudah memanfaatkan sistem e-commerce berupa aplikasi pemesan bahan pangan dari TTI ke gapoktan selaku supplyer.
“Hingga saat ini, nilai transaksi bahan pangan melalui _e-commerce_ sudah mencapai Rp 14,8 milyar, karena itu akan terus dikembangkan sebagai tulang punggung pemasaran produk pangan dari gapoktan ke TTI,” tambahnya.
Gelar cabai murah ini didukung Asosiasi Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (ASLUPAMA) Jabar sebagai wadah gabungan dari Gapoktan penerima LUPM.
“Alhamdulillah pagi ini telah terpasok 2,5 ton cabai dan Insyaallah akan terkumpul total lebih kurang 6 ton lagi. Kami ASLUPAMA akan terus membantu Kementerian Pertanian dalam pengaturan kiriman cabe ke TTIC,” ujar Ketua ASLUPAMA Jabar, Agus.
Seusai acara, Agung bersama Rikwantoro dan Risfaheri melihat cold storage yang baru dimiliki TTIC. Cold storage ini di mampu menyimpan stok cabai merah sebanyak 2 ton selama 3 pekan.
Untuk menjaga stabilitas pasokan harga cabai di ibu kota dan sekitarnya, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Cabai Murah Berkualitas di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), 4 pasar dan 14 TTI di Jabodetabek.
Harga cabai yang dijual TTIC/TTI adalah cabai merah keriting dibandrol Rp35.000/kg, sedangkan cabai rawit merah Rp 40.000/kg.
Gelar cabai murah ini sudah dilakukan sejak harga cabai mahal beberapa waktu lalu, dan akan terus dilakukan sampai harganya stabil.
"Melalui Gelar Cabai murah ini, diharapkan harga cabai bisa segera turun," ujar Kepala BKP Agung Hendriadi, saat melepas kendaraan TTIC untuk mendistribusikan cabe ke TTI di Jabodetabek, Minggu (28/7/2019).
Menurut Agung, TTIC telah menjalankan fungsinya sebagai _Distribution Centre_, menjadi penyalur bagi Toko Tani Indonesia (TTI) yang menjadi mitra kerjanya.
“Cabai didatangkan langsung dari petani/gapoktan, kemudian kami salurkan ke TTI yang ada di Jabodetabek, sehingga bisa dijual lebih murah,” tambah Agung yang didampingi Sekretaris BKP Riwantoro dan Kapus Distribusi dan Cadangan Pangan Riafaheri.
Menurut Risfaheri, BKP sudah memanfaatkan sistem e-commerce berupa aplikasi pemesan bahan pangan dari TTI ke gapoktan selaku supplyer.
“Hingga saat ini, nilai transaksi bahan pangan melalui _e-commerce_ sudah mencapai Rp 14,8 milyar, karena itu akan terus dikembangkan sebagai tulang punggung pemasaran produk pangan dari gapoktan ke TTI,” tambahnya.
Gelar cabai murah ini didukung Asosiasi Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (ASLUPAMA) Jabar sebagai wadah gabungan dari Gapoktan penerima LUPM.
“Alhamdulillah pagi ini telah terpasok 2,5 ton cabai dan Insyaallah akan terkumpul total lebih kurang 6 ton lagi. Kami ASLUPAMA akan terus membantu Kementerian Pertanian dalam pengaturan kiriman cabe ke TTIC,” ujar Ketua ASLUPAMA Jabar, Agus.
Seusai acara, Agung bersama Rikwantoro dan Risfaheri melihat cold storage yang baru dimiliki TTIC. Cold storage ini di mampu menyimpan stok cabai merah sebanyak 2 ton selama 3 pekan.
(akn)