Biaya Pendidikan Naik 10%, Rencanakan Dana Pendidikan Sedari Dini

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) pada April lalu melansir biaya pendidikan di Indonesia naik 10% setiap tahun. Kenaikan biaya pendidikan tersebut menjadi hambatan bagi banyak orang dan keluarga yang ingin meraih pendidikan tinggi.

Ditengah kenaikan biaya pendidikan, PR Manager Treasury, Anang Samsudin, mengatakan sudah saatnya, para orang tua menyiapkan perencanaan dana pendidikan sedari dini.

"Ditengah tingginya biaya pendidikan, setiap orang tua tentu ingin memastikan anak-anak mereka memperoleh pendidikan terbaik, hingga jenjang perguruan tinggi. Agar bisa mewujudkannya, dibutuhkan perencanaan dana pendidikan yang baik, serta pemilihan instrumen simpanan yang tepat," ujar Anang di Jakarta, Minggu (28/7/2019).

Menurut dia, dengan perencanaan dana pendidikan yang matang dapat menutupi kenaikan biaya pendidikan yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya. Dan mempersiapkan dana pendidikan sebaiknya menjadi prioritas jangka panjang bagi para orang tua.

"Akan lebih baik jika dana pendidikan dipersiapkan jauh sebelum anak memasuki jenjang pendidikan, misalnya 5 tahun hingga 15 tahun sebelumnya. Karena semakin pendek waktu yang kita punya, maka semakin besar tenaga dan biaya yang harus dikeluarkan," ujarnya.

Nah, diperlukan instrumen investasi untuk menyimpan dana pendidikan tersebut. Pilihlah instrumen yang nilainya cenderung naik dalam jangka panjang. Salah satu instrumen yang tepat karena nilainya yang cenderung naik dalam jangka panjang adalah emas.

"Orang tua kita telah membuktikan emas adalah salah satu pilihan tepat jika dijadikan sebagai simpanan jangka panjang. Sering mereka gunakan sebagai dana untuk pendidikan anak," jelasnya.

Dan punya simpanan emas sangat tepat karena harganya terus meningkat setiap tahun. Berdasarkan histori, harga emas di Goldprice.org, pada 2009, berada dikisaran Rp300.000 per gram. Dan saat ini harga emas melonjak mencapai sekitar Rp700.000 per gram.