Perang Dagang Bikin Rupiah Anjlok ke Rp14.230/USD

JAKARTA - Aksi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengancam bakal menerapkan tambahan bea masuk 10% bagi produk impor China senilai USD300 miliar mulai 1 September, membuat investor beralih ke mata uang safe haven.

Langkah investor tersebut membuat nilai tukar rupiah semakin anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Data Bloomberg pada sesi I perdagangan Jumat (2/8/2019), rupiah anjlok 114 poin atau 0,81% ke level Rp14,230 per USD.

Sebelumnya, di awal perdagangan, kurs rupiah dibuka melemah 63 poin atau 0,45% ke level Rp14.179 per USD, berbanding penutupan Kamis di Rp14.116 per USD.

Data Yahoo Finance mencatat rupiah pada jeda siang ini, merosot 122 poin atau 0,86% ke level Rp14.215 per USD. Berbanding penutupan Kamis lalu di posisi Rp14.093 per USD.

Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dari Bank Indonesia pada Jumat ini, rupiah ditempatkan di level Rp14.203 per USD, terkapar 105 poin atau 0,74% dari posisi Rp14.098 per USD pada Kamis kemarin.

Melansir dari Reuters, pengumuman Trump mengirim gelombang kejutan kepada pasar keuangan global. Keputusan tersebut membuat investor memburu aset mata uang safe haven seperti yen Jepang.

Yen Jepang melonjak ke level tertinggi lima minggu terhadap dolar AS. Yen melonjak ke posisi 106,84, level terkuat sejak 25 Juni. Sedangkan indeks USD di perdagangan Asia stabil di angka 98,417. Adapun yuan China merosot lebih dari 0,7% menjadi 6,95 per USD.