Kepala BKP Kementan Buka Peluang Ekspor Buah ke Kazakhstan
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi menerima kunjungan Acting Director General of Islamic Organization for Food Security (Acting DG IOFS) Yerlan Baidaulet di kantornya, Jumat (2/8/2019). Kunjungan ini membahas beberapa hal, di antaranya cadangan pangan, program ketahanan pangan dan potensi ekspor buah ke Kazakhstan.
Kazakhstan menginisiasi melakukan pengembangan cadangan pangan di negara-negara Muslim melalui IOFS. Cadangan pangan ini diharapkan dapat membantu negara anggota ketika menghadapi bencana.
Selain itu, jejaring ini juga bisa dimanfaatkan untuk membuka pasar bersama (joint market). Indonesia melihat peluang untuk melakukan ekspor beras ke negara-negara Muslim melalui mekanisme joint market ini.
Agung juga menjelaskan program ketahanan pangan yang sedang dijalankannya. "Kita fokus mengembangkan pangan lokal. Selain dari sisi produksi, kita juga melakukan stabilisasi harga pangan,” kata Agung.
Di sela-sela pertemuan, Yerlan Baidaulet mengungkapkan, bahwa buah menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kazakhstan. Menanggapi hal ini, Agung menyampaikan bahwa Indonesia memiliki buah tropis yang beranekaragam. “Kita bisa ekspor buah ke Kazakhstan,” sambung Agung.
Agung optimis produk buah Indonesia dapat diterima Kazakhstan dan ke depannya dapat dilakukan ekspor. Buah yang berpotensi untuk diekspor ke Kazakhstan antara lain manggis dan jambu air.
Selain potensi ekspor buah, Agung menyebutkan dalam pertemuan ini, pemerintah Indonesia dan Kazakhstan dapat melakukan kerja sama dalam bidang pembangunan pertanian, terutama untuk teknologi pengolahan dan knowledge sharing.
Kazakhstan menginisiasi melakukan pengembangan cadangan pangan di negara-negara Muslim melalui IOFS. Cadangan pangan ini diharapkan dapat membantu negara anggota ketika menghadapi bencana.
Selain itu, jejaring ini juga bisa dimanfaatkan untuk membuka pasar bersama (joint market). Indonesia melihat peluang untuk melakukan ekspor beras ke negara-negara Muslim melalui mekanisme joint market ini.
Agung juga menjelaskan program ketahanan pangan yang sedang dijalankannya. "Kita fokus mengembangkan pangan lokal. Selain dari sisi produksi, kita juga melakukan stabilisasi harga pangan,” kata Agung.
Di sela-sela pertemuan, Yerlan Baidaulet mengungkapkan, bahwa buah menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kazakhstan. Menanggapi hal ini, Agung menyampaikan bahwa Indonesia memiliki buah tropis yang beranekaragam. “Kita bisa ekspor buah ke Kazakhstan,” sambung Agung.
Agung optimis produk buah Indonesia dapat diterima Kazakhstan dan ke depannya dapat dilakukan ekspor. Buah yang berpotensi untuk diekspor ke Kazakhstan antara lain manggis dan jambu air.
Selain potensi ekspor buah, Agung menyebutkan dalam pertemuan ini, pemerintah Indonesia dan Kazakhstan dapat melakukan kerja sama dalam bidang pembangunan pertanian, terutama untuk teknologi pengolahan dan knowledge sharing.
(akn)