Semester I, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD0,4 M

Jum'at, 09 Agustus 2019 - 10:45 WIB
Semester I, Neraca Pembayaran...
Semester I, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD0,4 M
A A A
JAKARTA - Kendati pada triwulan II/2019 mengalami defisit USD2 miliar, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sampai dengan semester I/2019 masih mencatat surplus sebesar USD0,4 miliar. Hal itu dinilai menunjukkan ketahanan eksternal ekonomi Indonesia tetap terjaga, di tengah kondisi global yang kurang kondusif dan perilaku musiman domestik.

Neraca Pembayaran Indonesia triwulan II/2019 pun dinilai tetap baik ditopang surplus neraca transaksi modal dan finansial yang berlanjut sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

"Sementara itu, defisit neraca transaksi berjalan meningkat dari USD7,0 miliar (2,6% dari PDB) pada triwulan sebelumnya menjadi USD8,4 miliar (3,0% dari PDB)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Hal tersebut menurutnya dipengaruhi perilaku musiman repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri, serta dampak pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dan harga komoditas yang turun.

Menurut dia, perkembangan ini ditopang surplus neraca transaksi modal dan finansial yang tinggi, serta defisit neraca transaksi berjalan yang terkendali dalam batas aman yaitu 2,8% dari PDB. Posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2019 tercatat sebesar USD123,8 miliar, setara dengan pembiayaan 7 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor.

Adapun surplus transaksi modal dan finansial (TMF) pada triwulan II/2019 tetap besar, di tengah ketidakpastian pasar keuangan dunia yang masih tinggi, serta pola musiman pembayaran pinjaman luar negeri yang jatuh tempo. Surplus neraca TMF pada triwulan II/2019 tercatat USD7,1 miliar ditopang aliran masuk investasi langsung dan investasi portofolio.

"Aliran masuk investasi langsung tercatat USD7,0 miliar, meningkat dibandingkan dengan level pada triwulan sebelumnya sebesar USD6,1 miliar," katanya.

Investasi portofolio tercatat juga masih tinggi yakni USD4,5 miliar. Sementara itu, investasi lainnya mencatat defisit dipengaruhi faktor musiman meningkatnya pembayaran pinjaman luar negeri pemerintah dan swasta yang jatuh tempo.

"Dengan perkembangan tersebut, surplus TMF sampai dengan semester I/2019 tercatat USD17 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada semester I/2018 yang sebesar USD5,3 miliar.

Sementara itu, defisit neraca transaksi berjalan (TB) pada triwulan II/2019 melebar dipengaruhi perilaku musiman repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri, serta perekonomian global yang kurang menguntungkan.

Pada triwulan II/2019, defisit neraca pendapatan primer membesar didorong faktor musiman peningkatan kebutuhan repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri. Selain itu, kinerja ekspor nonmigas juga menurun sejalan dampak perekonomian dunia yang melambat dan harga komoditas ekspor Indonesia yang menurun.

"Ekspor nonmigas tercatat USD37,2 miliar, turun dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya sebesar USD38,2 miliar," ungkapnya.

Defisit neraca perdagangan migas juga meningkat menjadi USD3,2 miliar dari USD2,2 miliar pada triwulan sebelumnya, seiring dengan kenaikan rerata harga minyak global dan peningkatan permintaan musiman impor migas terkait Hari Raya Lebaran dan libur sekolah.
(fjo)
Berita Terkait
Neraca Pembayaran Indonesia...
Neraca Pembayaran Indonesia Catatkan Surplus USD5,9 Miliar di Kuartal III-2024
Neraca Pembayaran Kuartal...
Neraca Pembayaran Kuartal III Surplus USD2,1 Miliar
Setelah Defisit, Neraca...
Setelah Defisit, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD2,4 Miliar
Bank Indonesia Optimistis...
Bank Indonesia Optimistis Neraca Pembayaran Surplus di 2022
Neraca Pembayaran Indonesia...
Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD3 Miliar
BI: Neraca Pembayaran...
BI: Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan IV 2023 Surplus USD8,6 Miliar
Berita Terkini
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
9 menit yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
36 menit yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
38 menit yang lalu
Kementerian BUMN Dorong...
Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Lewat Workshop Media Sosial Berbasis AI
1 jam yang lalu
Kinerja Positif, Indonesia...
Kinerja Positif, Indonesia Re Catat Laba Konsolidasi Rp72,7 Miliar di 2024
1 jam yang lalu
19 Perusahaan Korsel...
19 Perusahaan Korsel Bakal Tambah Investasi Rp30 Triliun usai Bertemu Prabowo, Ini Daftarnya
2 jam yang lalu
Infografis
7 Film Indonesia Terlaris,...
7 Film Indonesia Terlaris, Salah Satunya Film Jumbo
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved