OJK Nilai Kinerja Pasar Domestik Masih Baik
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, di tengah tingginya ketidakpastian perekonomian global, IHSG masih mencatatkan kinerja positif dengan kemarin ditutup menguat 1,41% year-to-date (ytd) dan rata-rata yield Surat Berharga Negara (SBN) masih mengalami penurunan 69 bps.
Hal ini tentunya ditopang oleh kondisi ekonomi makro Indonesia yang masih solid dimana pertumbuhan ekonomi dapat dijaga di atas 5%, inflasi terjaga rendah (Juli 3,32% yoy) dan cadangan devisa yang terus tumbuh (Juli sebesar USD125,9 miliar) sejalan masuknya dana investor asing.
"Sampai dengan akhir minggu lalu kita melihat, net buy investor asing di pasar saham cukup besar mencapai Rp64,9 triliun ytd dan di pasar SBN sebesar Rp113,4 triliun ytd," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat sambutan perayaan HUT Pasar modal di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Selain itu, sampai dengan akhir minggu lalu, penghimpunan dana dari pasar modal cukup menggembirakan, mencapai Rp109,2 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 29 perusahaan. Sedangkan total dana kelolaan investasi mencapai Rp802,4 trliun atau tumbuh 7,2% ytd.
Namun demikian, menurut dia, Indonesia jangan terlena karena kondisi perekonomian global diperkirakan belum akan membaik. Pasalnya, tensi perang dagang antara Amerika dan China diperkirakan masih berlanjut dan bahkan sudah mengarah ke currency war.
"Kondisi itu mengakibatkan prediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan berbagai lembaga internasional menjadi semakin nyata dan memberikan tekanan pada perdagangan internasional," ungkap dia.
Hal ini tentunya ditopang oleh kondisi ekonomi makro Indonesia yang masih solid dimana pertumbuhan ekonomi dapat dijaga di atas 5%, inflasi terjaga rendah (Juli 3,32% yoy) dan cadangan devisa yang terus tumbuh (Juli sebesar USD125,9 miliar) sejalan masuknya dana investor asing.
"Sampai dengan akhir minggu lalu kita melihat, net buy investor asing di pasar saham cukup besar mencapai Rp64,9 triliun ytd dan di pasar SBN sebesar Rp113,4 triliun ytd," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat sambutan perayaan HUT Pasar modal di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Selain itu, sampai dengan akhir minggu lalu, penghimpunan dana dari pasar modal cukup menggembirakan, mencapai Rp109,2 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 29 perusahaan. Sedangkan total dana kelolaan investasi mencapai Rp802,4 trliun atau tumbuh 7,2% ytd.
Namun demikian, menurut dia, Indonesia jangan terlena karena kondisi perekonomian global diperkirakan belum akan membaik. Pasalnya, tensi perang dagang antara Amerika dan China diperkirakan masih berlanjut dan bahkan sudah mengarah ke currency war.
"Kondisi itu mengakibatkan prediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan berbagai lembaga internasional menjadi semakin nyata dan memberikan tekanan pada perdagangan internasional," ungkap dia.
(ind)