Mau Turunkan Suku Bunga Lagi, BI Masih Tunggu Waktu yang Tepat
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) masih menunggu waktu yang tepat untuk melonggarkan kebijakannya, baik makroprudensial ataupun kebijakan moneter. Salah satunya dengan kembali menurunkan suku bunga.
Hal ini melihat faktor eskternal yakni perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih berlanjut.
Terkait kemungkinan penurunan suku bunga, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan pihaknya akan membahas lebih lanjut dalam rapat dewan gubernur BI pada pekan depan.
"Kita cari waktu yang tepat, karena timing itu penting, dan kita juga mempertimbangkan resiko ke depan seperti bagaimana dampak perang dagang," ujarnya di Jakarta, Senin (13/8/2019).
Dia menambahkan, bank sentral terus melaksanakan relaksasi kebijakan moneter agar fundamental ekonomi semakin kokoh.
"Kemudian dari sisi kebijakan akomodatif lainnya kita punya kebijakan makroprudesial dan sektor prioritas yang mana salah satu pemikiran melalui sektor prioritas," jelasnya.
Sementara itu di sisi lain, BI juga terus mendukung kebijakan pembayaran digital agar lebih efisien dalam meningkatkan laju perekonomian Indonesia.
"Kebijakan sektor pembayaran dan digital menjadi bagian dari strategi kita untuk menjadi lebih efisien. Selain itu, laju perekonomian Indonesia juga tak lepas dari peran besar pelaku UMKM, syariah dan pelaku ekonomi lainnya," jelasnya.
Hal ini melihat faktor eskternal yakni perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih berlanjut.
Terkait kemungkinan penurunan suku bunga, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan pihaknya akan membahas lebih lanjut dalam rapat dewan gubernur BI pada pekan depan.
"Kita cari waktu yang tepat, karena timing itu penting, dan kita juga mempertimbangkan resiko ke depan seperti bagaimana dampak perang dagang," ujarnya di Jakarta, Senin (13/8/2019).
Dia menambahkan, bank sentral terus melaksanakan relaksasi kebijakan moneter agar fundamental ekonomi semakin kokoh.
"Kemudian dari sisi kebijakan akomodatif lainnya kita punya kebijakan makroprudesial dan sektor prioritas yang mana salah satu pemikiran melalui sektor prioritas," jelasnya.
Sementara itu di sisi lain, BI juga terus mendukung kebijakan pembayaran digital agar lebih efisien dalam meningkatkan laju perekonomian Indonesia.
"Kebijakan sektor pembayaran dan digital menjadi bagian dari strategi kita untuk menjadi lebih efisien. Selain itu, laju perekonomian Indonesia juga tak lepas dari peran besar pelaku UMKM, syariah dan pelaku ekonomi lainnya," jelasnya.
(ind)