Menpar Ingin Pegunungan Meratus Kalsel Jadi Bagian Geopark Internasional UNESCO
A
A
A
BANJARMASIN - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyampaikan keinginannya agar Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi bagian dari Geopark Internasional UNESCO.
Menpar Arief Yahya saat kunjungan kerja ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Senin (12/8/2019) mengatakan Pegunungan Meratus akan melengkapi Kalsel sehingga memiliki semakin banyak produk wisata yang bisa dipromosikan bahkan hingga ke ranah global.
"Kalsel punya banyak potensi wisata, seperti Sungai Barito, Bekantan, budaya dan kuliner yang bagus. Pilihlah satu yang diunggulkan. Sementara kami sepakat ingin mengunggulkan wisata Pegunungan Meratus," ujar Menpar.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor menyatakan bahwa Pegunungan Meratus sudah sampai pada tahapan geopark nasional.
"Kami ingin meningkatkan status Pegunungan Meratus ke tahap internasional. Karenanya kami berharap mendapat dukungan dari Menpar," papar Sahbirin Noor.
Menpar menyatakan langkah pemerintah Kalsel mendaftarkan Pengunungan Meratus sebagai _UNESCO Global Geopark (UGG)_ tentu akan mendapat dukungan penuh dari Kemenpar.
"Saya merasa suatu objek wisata bisa mencapai kelas dunia jika kita memilih dengan tepat. Saya pernah tinggal di sini dan jatuh cinta dengan Pegunungan Meratus. Ketika melakukan perjalanan melalui jalur darat, saya sering berhenti di Meratus untuk menikmati suasana," ungkap Menpar.
Dalam memperkuat komitmen tersebut, Menpar menyatakan akan mengadakan pertemuan untuk membahas mengenai pembangunan pariwisata Kalsel pada Selasa, 13 Agustus 2019.
"Agar Kalsel jadi destinasi wisata dunia, tahun depan kita meluncurkan _Visit Kalsel 2020_, dan Kemenpar akan membantu dalam hal pemasaran, pengembangan destinasi, dan penyiapan SDM," ungkap Menpar.
Sebelumnya, ketika mengunjungi pasar terapung tradisional Lok Baintan yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar, Menpar juga mengusulkan untuk diadakannya atraksi pada hari-hari libur untuk menarik minat wisatawan.
"Misalnya setiap hari libur seperti Sabtu dan Minggu bisa diadakan atraksi di pasar terapung yang terkenal ini," usul Menpar usai menyaksikan tampilan parade perahu para pedagang.
Selain mengunjungi pasar terapung, Menpar juga melakukan aksi simbolis menaman pohon di Komplek Perkantoran Provinsi Kalimantan Selatan yang juga sekaligus berfungsi sebagai Miniatur Hutan Hujan Tropis (MH2T).
Aksi ini adalah bentuk dukungan Menpar terhadap pelestarian lingkungan. Kunjungan Menpar dilanjutkan ke Pusat Informasi Pariwisata dan Penggosokan Intan Martapura (PIPPI) Kalimantan Selatan, Komplek Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), dan Kawasan Ekowisata Tahura Sultan Adam.
Menpar Arief Yahya saat kunjungan kerja ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Senin (12/8/2019) mengatakan Pegunungan Meratus akan melengkapi Kalsel sehingga memiliki semakin banyak produk wisata yang bisa dipromosikan bahkan hingga ke ranah global.
"Kalsel punya banyak potensi wisata, seperti Sungai Barito, Bekantan, budaya dan kuliner yang bagus. Pilihlah satu yang diunggulkan. Sementara kami sepakat ingin mengunggulkan wisata Pegunungan Meratus," ujar Menpar.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor menyatakan bahwa Pegunungan Meratus sudah sampai pada tahapan geopark nasional.
"Kami ingin meningkatkan status Pegunungan Meratus ke tahap internasional. Karenanya kami berharap mendapat dukungan dari Menpar," papar Sahbirin Noor.
Menpar menyatakan langkah pemerintah Kalsel mendaftarkan Pengunungan Meratus sebagai _UNESCO Global Geopark (UGG)_ tentu akan mendapat dukungan penuh dari Kemenpar.
"Saya merasa suatu objek wisata bisa mencapai kelas dunia jika kita memilih dengan tepat. Saya pernah tinggal di sini dan jatuh cinta dengan Pegunungan Meratus. Ketika melakukan perjalanan melalui jalur darat, saya sering berhenti di Meratus untuk menikmati suasana," ungkap Menpar.
Dalam memperkuat komitmen tersebut, Menpar menyatakan akan mengadakan pertemuan untuk membahas mengenai pembangunan pariwisata Kalsel pada Selasa, 13 Agustus 2019.
"Agar Kalsel jadi destinasi wisata dunia, tahun depan kita meluncurkan _Visit Kalsel 2020_, dan Kemenpar akan membantu dalam hal pemasaran, pengembangan destinasi, dan penyiapan SDM," ungkap Menpar.
Sebelumnya, ketika mengunjungi pasar terapung tradisional Lok Baintan yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar, Menpar juga mengusulkan untuk diadakannya atraksi pada hari-hari libur untuk menarik minat wisatawan.
"Misalnya setiap hari libur seperti Sabtu dan Minggu bisa diadakan atraksi di pasar terapung yang terkenal ini," usul Menpar usai menyaksikan tampilan parade perahu para pedagang.
Selain mengunjungi pasar terapung, Menpar juga melakukan aksi simbolis menaman pohon di Komplek Perkantoran Provinsi Kalimantan Selatan yang juga sekaligus berfungsi sebagai Miniatur Hutan Hujan Tropis (MH2T).
Aksi ini adalah bentuk dukungan Menpar terhadap pelestarian lingkungan. Kunjungan Menpar dilanjutkan ke Pusat Informasi Pariwisata dan Penggosokan Intan Martapura (PIPPI) Kalimantan Selatan, Komplek Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), dan Kawasan Ekowisata Tahura Sultan Adam.
(atk)