Program Magang Bersertifikat, Pupuk Indonesia Gandeng 20 Perguruan Tinggi
A
A
A
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) memiliki fokus dan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kompetensi anak bangsa demi teciptanya SDM yang unggul. Salah satu wujud komitmen tersebut yakni melalui pelaksanaan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang telah dimulai sejak awal 2019.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur SDM dan Tata Kelola Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero), Winardi, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan 20 universitas/institusi pendidikan Indonesia tentang penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, magang dan pengembangan Sumber Daya Manusia, pada 14 Agustus 2019 di Kantor Pusat PT Pupuk Indonesia.
Ke-20 universitas/institusi pendidikan dimaksud yakni Institut Pertanian Bogor, Politeknik Negeri Malang, Universitas Bina Nusantara, Politeknik Jambi, Politeknik Negeri Banyuwangi, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Universitas Negeri Semarang, Universitas Proklamasi 45, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi London School Public Relations (LSPR).
Selanjutnya adalah Politeknik Negeri Samarinda, Universitas Pertamina, Universitas Malikussaleh, Sekolah Tinggi Teknologi Bandung, Universitas Trisakti, Universitas Pancasila, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Al Azhar Indonesia, STMIK Nusa Mandiri, Politeknik Negeri Jakarta, dan Universitas Gadjah Mada.
Winardi mengatakan, momentum penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi penting dikarenakan sebagai dasar dalam pelaksanaan PMMB serta menjadi langkah nyata link and match kurikulum PTN & PTS dengan kebutuhan industri.
"Program magang bersertifikat ini adalah implementasi bagi pengelola dan praktisi manajemen human capital di lingkungan BUMN untuk meningkatkan kompetensi anak bangsa yang unggul dan berdaya saing global," kata dia, Rabu (14/8/2019).
Penandatanganan kerja sama ini juga sekaligus menjadi momentum penutupan PMMB batch 1 periode Februari-Juli 2019 dan pembukaan PMMB batch 2 periode Agustus 2019-Januari 2020.
Adapun, pada batch 1, program PMMB di Pupuk Indonesia Grup telah dilaksanakan dengan peserta sebanyak 155 mahasiswa dari berbagai Universitas. Pada batch 2, akan diikuti oleh 141 mahasiswa dari 132 perguruan tinggi. Para peserta akan menjalani program magang di PT Pupuk Indonesia dan di enam anak usaha antara lain PT Pupuk KalimantanTimur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kujang, PT Pusri Palembang dan PT Rekayasa Industri.
Winardi menerangkan, program magang mahasiswa bersertifikat dibagi menjadi dua jenis pelaksanaan. Pertama, magang bersertifikat kompetensi dimana mahasiswa melaksanakan pemagangan sesuai dengan kompetensi bidang (posisi) yang menjadi persyaratan untuk menduduki posisi tsb selama enam bulan.
Peserta magang akan melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan kompetensi bidang pada akhir masa pemagangan yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi nasional.
Kedua, magang bersertifikat industri, yakni mahasiswa melaksanakan pemagangan sesuai dengan project yang diberikan oleh pihak industri selama enam bulan.
Peserta magang dinyatakan selesai mengikuti pemagangan setelah menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang telah di tentukan, untuk kemudian di akui oleh pihak industri dengan mengeluarkan sertifikat industri.
"Kami berharap program PMMB ini akan menambah wawasan baru serta peningkatan kompetensi bagi mahasiswa. Sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik di masa yang akan datang," tutupnya.
Secara total, program PMMB telah dilaksanakan oleh 121 BUMN dan telah menyerap 6113 mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Kementerian BUMN pun menargetkan dapat menyerap 21.000 mahasiswa pada 2020 mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur SDM dan Tata Kelola Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero), Winardi, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan 20 universitas/institusi pendidikan Indonesia tentang penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, magang dan pengembangan Sumber Daya Manusia, pada 14 Agustus 2019 di Kantor Pusat PT Pupuk Indonesia.
Ke-20 universitas/institusi pendidikan dimaksud yakni Institut Pertanian Bogor, Politeknik Negeri Malang, Universitas Bina Nusantara, Politeknik Jambi, Politeknik Negeri Banyuwangi, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Universitas Negeri Semarang, Universitas Proklamasi 45, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi London School Public Relations (LSPR).
Selanjutnya adalah Politeknik Negeri Samarinda, Universitas Pertamina, Universitas Malikussaleh, Sekolah Tinggi Teknologi Bandung, Universitas Trisakti, Universitas Pancasila, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Al Azhar Indonesia, STMIK Nusa Mandiri, Politeknik Negeri Jakarta, dan Universitas Gadjah Mada.
Winardi mengatakan, momentum penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi penting dikarenakan sebagai dasar dalam pelaksanaan PMMB serta menjadi langkah nyata link and match kurikulum PTN & PTS dengan kebutuhan industri.
"Program magang bersertifikat ini adalah implementasi bagi pengelola dan praktisi manajemen human capital di lingkungan BUMN untuk meningkatkan kompetensi anak bangsa yang unggul dan berdaya saing global," kata dia, Rabu (14/8/2019).
Penandatanganan kerja sama ini juga sekaligus menjadi momentum penutupan PMMB batch 1 periode Februari-Juli 2019 dan pembukaan PMMB batch 2 periode Agustus 2019-Januari 2020.
Adapun, pada batch 1, program PMMB di Pupuk Indonesia Grup telah dilaksanakan dengan peserta sebanyak 155 mahasiswa dari berbagai Universitas. Pada batch 2, akan diikuti oleh 141 mahasiswa dari 132 perguruan tinggi. Para peserta akan menjalani program magang di PT Pupuk Indonesia dan di enam anak usaha antara lain PT Pupuk KalimantanTimur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kujang, PT Pusri Palembang dan PT Rekayasa Industri.
Winardi menerangkan, program magang mahasiswa bersertifikat dibagi menjadi dua jenis pelaksanaan. Pertama, magang bersertifikat kompetensi dimana mahasiswa melaksanakan pemagangan sesuai dengan kompetensi bidang (posisi) yang menjadi persyaratan untuk menduduki posisi tsb selama enam bulan.
Peserta magang akan melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan kompetensi bidang pada akhir masa pemagangan yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi nasional.
Kedua, magang bersertifikat industri, yakni mahasiswa melaksanakan pemagangan sesuai dengan project yang diberikan oleh pihak industri selama enam bulan.
Peserta magang dinyatakan selesai mengikuti pemagangan setelah menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang telah di tentukan, untuk kemudian di akui oleh pihak industri dengan mengeluarkan sertifikat industri.
"Kami berharap program PMMB ini akan menambah wawasan baru serta peningkatan kompetensi bagi mahasiswa. Sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik di masa yang akan datang," tutupnya.
Secara total, program PMMB telah dilaksanakan oleh 121 BUMN dan telah menyerap 6113 mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Kementerian BUMN pun menargetkan dapat menyerap 21.000 mahasiswa pada 2020 mendatang.
(ven)