Menpar Dorong KEK Mandeh dan Mentawai Segera Direalisasikan

Kamis, 15 Agustus 2019 - 15:56 WIB
Menpar Dorong KEK Mandeh...
Menpar Dorong KEK Mandeh dan Mentawai Segera Direalisasikan
A A A
JAKARTA - Jelang berakhirnya masa tugas Kabinet Kerja pemerintahan presiden Joko Widodo, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengaku masih punya sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan, salah satunya adalah merealisasikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sumatera Barat (Sumbar).

"Saya gemas dengan Sumbar ini. Budaya dan alamnya enggak ada yang ngalahin. Ini modal dasar yang tidak semua daerah punya, tapi pariwisata Sumbar belum memberikan kontribusi signifikan," ujarnya saat peluncuran Wonderful Event Sumbar 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rabu (14/8/2019) petang.

Untuk mempercepat pengembangan pariwisata daerah, kata Menpar, solusinya adalah membentuk KEK Pariwisata. Pasalnya, KEK menawarkan berbagai kemudahan perijinan dan fasilitas dasar yang dibutuhkan investor untuk berinvestasi mengembangkan sebuah destinasi.

“KEK pariwisata merupakan cara tercepat untuk menarik investor untuk membangun fasilitas pariwisata. Saya mempunyai hutang untuk segera merampungkan dua KEK di Sumbar, utamanya KEK Mandeh,” sebutnya.

Menpar yang didampingi Gubernur Sumbar H. Irwan Prayitno pada kesempatan tersebut menjelaskan, dengan menjadikan Mandeh sebagai KEK Pariwisata maka pembangunan fasilitas jalan, listrik, dan internet dari pemerintah pusat akan difokuskan ke sana, demikian juga segala perizinan akan menjadi sangat mudah.

“Sumbar bisa mencontoh Kawasan Nusa Dua Bali dan Mandalika Lombok perizinan di sana sangat mudah sehingga banyak menarik investor. Mandalika saja investasi yang masuk sekarang sudah USD2 miliar," ungkapnya.

KEK Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar memiliki lahan seluas 400 hektare dan potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alam (bahari) dengan target wisatawan mancanegara (wisman) lanjut usia alias pensiunan.

Menurut Menpar, inisiatif untuk mengembangkan Mandeh sebagai KEK sudah digulirkan sejak empat tahun lalu tapi hingga kini belum terealisasi lantaran terkendala lahannya yang milik adat atau ulayat.

Sedangkan KEK Mentawai di Kabupaten Mentawai Sumbar mengalokasikan lahan seluas 1.200 hektare dengan mengandalkan atraksi alam (bahari) utamanya wisata surfing kelas dunia.

Menpar meyakini KEK di Mentawai akan relatif lebih cepat terealisasi karena lahannya milik badan usaha.

"Ini sama dengan KEK Likupang di Manado. Dari dulu tanahnya punya badan usaha, sehingga saya kasih waktu tiga bulan selesai. Praktis itu enam bulan 90% lulus Likupang akan jadi KEK pariwisata," tukasnya.

Menteri asal Banyuwangi itu berharap Sumbar bisa cepat merealisasikan minimal satu KEK Pariwisata yang akan menjadi model untuk mengembangkan KEK lainnya.

Dia juga menyontohkan provinsi Bangka Belitung yang kini memiliki 3 KEK, satu di antaranya yakni Tanjung Kelayang telah ditetapkan sebagai satu diantara 10 destinasi pariwisata prioritas.

Gubernur Sumbar menyambut baik keingingan Menpar untuk segera mewujudkan KEK di Sumbar. Pihaknya akan membentuk tim untuk bekerja sama dengan Tim Percepatan KEK di Kemenpar dalam upaya merealisasikan rencana tersebut.

"Untuk Mandeh sekarang sudah ada kemajuan, masterplan sudah ada, tentunya dibantu oleh Kemenpar," sebutnya.

Lebih lanjut, Irwan menjelaskan, Sumbar memiliki 49 event unggulan, 3 event diantaranya masuk dalam 100 Wonderful Event yang digelar sepanjang tahun ini di 19 kabupaten/kota di Sumbar.

Ketiga event unggulan tersebut yaitu Pasa Harau Art And Cultural Festival di Kabupaten Lima Puluh Kota pada 16-18 Agustus 2019, olahraga sepeda Tour de Singkarak 2019 dengan hadiah total Rp2,3 miliar pada 2-10 November 2019, dan Festival Pesona Budaya Minangkabau di Kabupaten Tanah Datar pada 4-7 Desember 2019.

Dalam festival budaya ini akan ditampilkan antara lain Pawai Budaya, Arakan Jamba, Makan Bajamba, dan Pemecahan Rekor MURI untuk Pagelaran Telepong Pacik Terbanyak.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0711 seconds (0.1#10.140)