BI Catat Pembayaran Uang Elektronik Melonjak 241,2%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat pembayaran uang elektronik pada triwulan II tahun 2019 terus mengalami pelonjakan dengan pertumbuhan 241,2% (yoy). Sementara transaksi pembayaran nontunai menggunakan ATM-Debit, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik (UE) tumbuh 10,5% (yoy) pada periode yang sama, didominasi oleh instrumen ATM-Debit dengan pangsa 97,0%.
"Ini mengindikasikan preferensi masyarakat terhadap uang digital yang terus menguat. Bank Indonesia senantiasa meningkatkan peran sistem pembayaran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi termasuk secara aktif mendukung transformasi ekonomi keuangan digital," ujar Gubenur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Sambung dia menambahkan, untuk sistem pembayaran tetap terjaga baik tunai maupun nontunai, dimana posisi Uang Tunai Yang Diedarkan (UYD) per Juli 2019 tumbuh 5,9% (yoy). Sedangkan penguatan elektronifikasi dilakukan dengan koordinasi lintas otoritas untuk penyaluran bantuan sosial (Bansos), transaksi keuangan Pemerintah Daerah (Pemda), dan integrasi moda transportasi.
Transformasi UMKM ke arah aplikasi platform digital dilakukan pada aspek pembayaran, keuangan dan perdagangan. Implementasi QRIS (QR Code Indonesian Standard) yang telah diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019 akan dipercepat untuk memperoleh akseptasi masyarakat secara luas dalam penggunaan digital payment. Penguatan inovasi digital akan dilakukan melalui revitalisasi sandbox di Bank Indonesia ke arah innovation laboratory, industrial dan regulatory sandbox.
Lebih lanjut Ia juga menekankan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, disertai dengan risiko kredit yang terkendali dan fungsi intermediasi yang berlanjut. Ditambah pasar uang tetap stabil dan efisien sehingga mendukung transmisi kebijakan moneter.
"Ini mengindikasikan preferensi masyarakat terhadap uang digital yang terus menguat. Bank Indonesia senantiasa meningkatkan peran sistem pembayaran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi termasuk secara aktif mendukung transformasi ekonomi keuangan digital," ujar Gubenur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Sambung dia menambahkan, untuk sistem pembayaran tetap terjaga baik tunai maupun nontunai, dimana posisi Uang Tunai Yang Diedarkan (UYD) per Juli 2019 tumbuh 5,9% (yoy). Sedangkan penguatan elektronifikasi dilakukan dengan koordinasi lintas otoritas untuk penyaluran bantuan sosial (Bansos), transaksi keuangan Pemerintah Daerah (Pemda), dan integrasi moda transportasi.
Transformasi UMKM ke arah aplikasi platform digital dilakukan pada aspek pembayaran, keuangan dan perdagangan. Implementasi QRIS (QR Code Indonesian Standard) yang telah diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019 akan dipercepat untuk memperoleh akseptasi masyarakat secara luas dalam penggunaan digital payment. Penguatan inovasi digital akan dilakukan melalui revitalisasi sandbox di Bank Indonesia ke arah innovation laboratory, industrial dan regulatory sandbox.
Lebih lanjut Ia juga menekankan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, disertai dengan risiko kredit yang terkendali dan fungsi intermediasi yang berlanjut. Ditambah pasar uang tetap stabil dan efisien sehingga mendukung transmisi kebijakan moneter.
(akr)