Kurs Rupiah Diprediksi Masih Akan Berkutat di Zona Merah
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan tengah pekan hari ini diprediksi masih akan melemah, menyusul perang perdagangan antara AS versus China yang belum menemukan titik temu. Sebelumnya kedua ekonomi besar dunia tersebut saling mengancam bakal menerapkan tarif impor tinggi terhadap produk-produk satu sama lain.
"Sentimen yang mempengaruhi rupiah hari ini bakalan beragam. Di satu sisi pasar masih mengkhawatirkan perang dagang karena belum ada petunjuk baru negosiasi akan berjalan lancar, yang mengarah ke pelemahan rupiah," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Di sisi lain, yield obligasi AS dari beragam tenor menurun yang mengarah ke pelemahan dollar AS. Inversi yield kembali terlihat. Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran tentang melemahnya perekonomian global. Pergerakan kurs rupiah sendiri diyakini masih akan berkutat di zona merah. "IDR/USD kemungkinan bergerak di kisaran Rp14.210/USD hingga Rp14.270 per USD," jelasnya.
Sebelumnya rupiah pada penutupan kemarin tertekan setelah laju fluktuatif sepanjang sesi. Tergelincirnya mata uang Garuda mengiringi lonjakan Yen Jepang saat investor berbondong-bondong ke aset safe haven saat imbal hasil obligasi jatuh.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah lesu hingga menyentuh level Rp14.250/USD dari sebelumnya Rp14.240/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.225 hingga Rp14.255/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga lebih rendah ke posisi Rp14.255/USD dari sesi penutupan awal pekan, kemarin Rp14.242/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara level Rp14.227-Rp14.256/USD.
"Sentimen yang mempengaruhi rupiah hari ini bakalan beragam. Di satu sisi pasar masih mengkhawatirkan perang dagang karena belum ada petunjuk baru negosiasi akan berjalan lancar, yang mengarah ke pelemahan rupiah," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Di sisi lain, yield obligasi AS dari beragam tenor menurun yang mengarah ke pelemahan dollar AS. Inversi yield kembali terlihat. Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran tentang melemahnya perekonomian global. Pergerakan kurs rupiah sendiri diyakini masih akan berkutat di zona merah. "IDR/USD kemungkinan bergerak di kisaran Rp14.210/USD hingga Rp14.270 per USD," jelasnya.
Sebelumnya rupiah pada penutupan kemarin tertekan setelah laju fluktuatif sepanjang sesi. Tergelincirnya mata uang Garuda mengiringi lonjakan Yen Jepang saat investor berbondong-bondong ke aset safe haven saat imbal hasil obligasi jatuh.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah lesu hingga menyentuh level Rp14.250/USD dari sebelumnya Rp14.240/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.225 hingga Rp14.255/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga lebih rendah ke posisi Rp14.255/USD dari sesi penutupan awal pekan, kemarin Rp14.242/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara level Rp14.227-Rp14.256/USD.
(akr)