Oni Febriarto Rahardjo Ditunjuk Jadi Plt Dirut Bank BTN
A
A
A
JAKARTA - Menindaklanjuti hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang digelar kemarin Kamis (29/8/2019), jajaran Direksi Bank BTN menggelar rapat untuk menunjuk Direktur yang akan menjalankan tugas-tugas sebagai Direktur Utama.
Sesuai dengan Anggaran Dasar nomor 66 tanggal 23 Maret 2018 pasal 12 ayat 18, rapat direksi memutuskan Oni Febriarto Rahardjo yang saat ini menjabat sebagai Direktur Commercial Banking untuk menjalankan tugas sebagai Direktur Utama Bank BTN.
Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul dalam keterangan resminya menyatakan, manajemen Bank BTN menghormati keputusan mengenai perubahan pengurus perseroan. Menurut dia, hal itu merupakan kewenangan penuh dari pemegang saham.
Chaerul optimistis dengan formasi Direksi saat ini, dan dengan peran Oni Febriarto Rahardjo sebagai Direktur Commerical Banking untuk menjalankan tugas Direktur Utama, bisnis Bank BTN tetap berjalan dengan baik.
Sebagai informasi, Oni Febriarto telah menjabat menjadi Direktur Commercial Banking sejak 24 Mei 2015. Karirnya sendiri di Bank BTN dimulai sejak tahun 1997.
Sementara BTN dinahkodai oleh Oni Febriarto, Perseroan juga memiliki Direktur Collection & Asset Management yang baru yaitu Elisabeth Novie. Wanita yang telah lebih dari 26 tahun mengabdi di BTN ini sebelumnya pernah menjabat Kepala Divisi Asset Management.
“Kami yakin dengan posisi yang baru ini akan lebih fokus dalam berkontribusi pada perbaikan kualitas kredit dan akan mendorong kinerja Bank BTN lebih baik ke depannya,” papar Chaerul di Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Sebagai perusahaan terbuka, lanjut Chaerul, Bank BTN taat azas dan sesuai dengan GCG akan menjalankan keputusan RUPSLB tersebut.
Bisnis BTN tetap akan berjalan normal sesuai Rencana Bisnis Bank dengan dukungan seluruh pegawai BTN untuk menjalankannya.
Berdasarkan kinerja BTN semester I/2019 tercatat Asset tumbuh 16,58% menjadi Rp312,5 triliun, Kredit dan Pembiayaan tumbuh 18,78% menjadi Rp251 triliun, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp219,8 Triliun atau tumbuh 15,89%.
Bisnis perseroan tumbuh selama Semester I/2019 tercermin dari Pendapatan Bunga yang tumbuh sebesar 19,81% secara year on year (yoy) dari Rp10,7 Triliun menjadi Rp12,8 triliun.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Perseroan masih berhasil mencetak Laba Bersih sebesar Rp1,31 triliun. Kinerja BTN secara umum berada diatas rata-rata industri. BTN masih mendominasi 39,6% pangsa pasar pembiayaan perumahan nasional dan 92,4 % pangsa pasar pembiayaan perumahan subsidi di Indonesia.
“Bank BTN masih berperan signifikan terhadap akses pembiayaan perumahan, khususnya dalam mendukung Program Sejuta Rumah, ini adalah misi besar pemerintah yang dititipkan kepada Bank BTN,” pungkas Chaerul.
Sesuai dengan Anggaran Dasar nomor 66 tanggal 23 Maret 2018 pasal 12 ayat 18, rapat direksi memutuskan Oni Febriarto Rahardjo yang saat ini menjabat sebagai Direktur Commercial Banking untuk menjalankan tugas sebagai Direktur Utama Bank BTN.
Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul dalam keterangan resminya menyatakan, manajemen Bank BTN menghormati keputusan mengenai perubahan pengurus perseroan. Menurut dia, hal itu merupakan kewenangan penuh dari pemegang saham.
Chaerul optimistis dengan formasi Direksi saat ini, dan dengan peran Oni Febriarto Rahardjo sebagai Direktur Commerical Banking untuk menjalankan tugas Direktur Utama, bisnis Bank BTN tetap berjalan dengan baik.
Sebagai informasi, Oni Febriarto telah menjabat menjadi Direktur Commercial Banking sejak 24 Mei 2015. Karirnya sendiri di Bank BTN dimulai sejak tahun 1997.
Sementara BTN dinahkodai oleh Oni Febriarto, Perseroan juga memiliki Direktur Collection & Asset Management yang baru yaitu Elisabeth Novie. Wanita yang telah lebih dari 26 tahun mengabdi di BTN ini sebelumnya pernah menjabat Kepala Divisi Asset Management.
“Kami yakin dengan posisi yang baru ini akan lebih fokus dalam berkontribusi pada perbaikan kualitas kredit dan akan mendorong kinerja Bank BTN lebih baik ke depannya,” papar Chaerul di Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Sebagai perusahaan terbuka, lanjut Chaerul, Bank BTN taat azas dan sesuai dengan GCG akan menjalankan keputusan RUPSLB tersebut.
Bisnis BTN tetap akan berjalan normal sesuai Rencana Bisnis Bank dengan dukungan seluruh pegawai BTN untuk menjalankannya.
Berdasarkan kinerja BTN semester I/2019 tercatat Asset tumbuh 16,58% menjadi Rp312,5 triliun, Kredit dan Pembiayaan tumbuh 18,78% menjadi Rp251 triliun, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp219,8 Triliun atau tumbuh 15,89%.
Bisnis perseroan tumbuh selama Semester I/2019 tercermin dari Pendapatan Bunga yang tumbuh sebesar 19,81% secara year on year (yoy) dari Rp10,7 Triliun menjadi Rp12,8 triliun.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Perseroan masih berhasil mencetak Laba Bersih sebesar Rp1,31 triliun. Kinerja BTN secara umum berada diatas rata-rata industri. BTN masih mendominasi 39,6% pangsa pasar pembiayaan perumahan nasional dan 92,4 % pangsa pasar pembiayaan perumahan subsidi di Indonesia.
“Bank BTN masih berperan signifikan terhadap akses pembiayaan perumahan, khususnya dalam mendukung Program Sejuta Rumah, ini adalah misi besar pemerintah yang dititipkan kepada Bank BTN,” pungkas Chaerul.
(fjo)