Pembiayaan Wirausaha KPM PKH Akan Dibantu UMi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Sosial berkomitmen meningkatkan kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) salah satunya melalui kerja sama dengan Kementerian Keuangan yang mengucurkan pendanaan usaha melalui Program Ultra Mikro (UMi).
Hal ini disampaikan kepada Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita saat menyampaikan pidatonya pada acara Pasar Rakyat "Menuju Indonesia Maju Melalui Penguatan Daya Saing Usaha" yang berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat petang.
"Upaya mendorong kemandirian KPM PKH merupakan tanggung jawab bersama. Melalui program UMi, nantinya KPM PKH didata agar dapat mengembangkan usaha. Upaya ini diharapkan akan mempercepat proses kemandirian KPM menuju graduasi sejahtera mandiri," katanya.
"Pembiayaan wirausaha KPM PKH saat ini telah mendapat bantuan UMi. Sehingga dengan demikian akses terhadap permodalan bagi KPM PKH yang tengah merintis usaha akan semakin terbuka," tambahnya.
Saat ini, lanjut Mensos, jumlah KPM PKH sebanyak 10 juta. Dari jumlah tersebut, Kemensos telah mengantongi data KPM PKH yang memiliki usaha rumahan. Data tersebut nantinya akan disampaikan kepada Kementerian Keuangan untuk dilakukan seleksi sebelum mendapat pendanaan UMi. Jumlah bantuan untuk setiap KPM maksimal adalah Rp10 juta.
Kementerian Sosial, lanjutnya, juga telah melakukan upaya-upaya agar masyarakat pra-sejahtera khususnya penerima manfaat PKH dapat keluar dari garis kemiskinan atau kami sebut graduasi sejahtera mandiri.
Upaya yang dilakukan adalah sinergi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan PKH, serta motivasi dan fasilitasi oleh SDM PKH di seluruh Indonesia. Hasilnya dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah KPM PKH yang telah graduasi dari tahun ke tahun.
Sebanyak 230.351 keluarga pada tahun 2017 dan 621.789 keluarga pada tahun 2018. Target KPM Graduasi Sejahtera Mandiri pada tahun ini sebanyak 800.000 KPM dan 1 juta KPM pada tahun 2020.
"Kami berharap KPM PKH yang masih dalam transisi dapat mengakses program-program penghidupan berkelanjutan berupa pembiayaan UMi," tambahnya.
Sementara itu KPM PKH bersuka cita menyambut kerja sama Kementerian Sosial dengan Kementerian Keuangan terkait pembiayaan wirausaha KPM PKH melalui UMi.
Ainimah (47) salah satu KPM PKH yang baru merintis usaha kerajinan dari batok kelapa mengaku lega sekaligus senang dengan adanya bantuan pembiayaan dari UMi. "Syukur alhamdulillah. Saya sangat terbantu untuk menambah modal mengembangkan usaha," tuturnya saat Mensos meninjau barang kerajinan hasil karya Ainimah.
Dihadapan Menteri Agus ia menyampaikan mengawali usahanya dua bulan terakhir bersama rekannya sesama KPM PKH sebanyak dua orang. Mereka kemudian memanfaatkan limbah batok kelapa dari para pedagang es kelapa muda.
"Awalnya saya mikir barang-barang ini sayang banget kalau dibuang begitu saja. Lalu saya coba ajak teman-teman. Dibantu suami saya yang bekerja di bidang furniture kami mulai membuat macam-macam kerajinan dari batok kelapa," terangnya.
Perempuan asal Desa Ciherang, Kecamatan Pacet ini mengaku bantuan UMi akan digunakan untuk menyewa tempat usaha. "Sewa tempatnya per tahun Rp3 juta. Rencananya mau saya pakai untuk bengkel kerajinan sekaligus tempat berjualan," katanya.
Hal senada juga disampaikan Perajin Noken asal Abepura, Papua, Yuliana Mandai (46). Ia berharap setelah mengikuti Pasar Rakyat ini ia mendapat bantuan pendanaan, pendampingan dan bantuan pemasaran.
"Mama-mama perajin Noken dan hasil kerajinan khas Papua ini tidak punya lokasi pamer. Selama ini dagangan dipajang di depan rumah. Dengan adanya bantuan UMi semoga nanti bisa membantu kami dalam memasarkan produk kerajinan," terangnya.
"Pasar Rakyat" yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa PDT. Pasar Rakyat yang digelar sejak Jumat pagi menghadirkan Sentra Produk Unggulan Nusantara yakni Sentra Kopi, Sentra Kuliner, Sentra Hasil Laut, Sentra Pangan, Sentra Kerajinan.
Menteri Sosial mengunjungi Sentra Kerajinan yang memamerkan kerajinan tangan, aksesori dan pernak-pernik yang dibuat oleh KPM PKH dari Papua, Cianjur, Pandeglang. Mensos juga berdialog dengan para perajin, juga menyapa KPM PKH dari kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Jakarta Utara. Total terdapat 100 KPM PKH yang hadir dalam kegiatan ini.
Hadir pula para debitur pembiayaan UMi yang berbaur bersama KPM PKH dan masyarakat mengikuti lomba Balap Karung, Pulpen Masuk Botol, Balap Kelereng, Gigit Koin, Balap Makan Kerupuk, Balap Bakiak, dll.
Hal ini disampaikan kepada Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita saat menyampaikan pidatonya pada acara Pasar Rakyat "Menuju Indonesia Maju Melalui Penguatan Daya Saing Usaha" yang berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat petang.
"Upaya mendorong kemandirian KPM PKH merupakan tanggung jawab bersama. Melalui program UMi, nantinya KPM PKH didata agar dapat mengembangkan usaha. Upaya ini diharapkan akan mempercepat proses kemandirian KPM menuju graduasi sejahtera mandiri," katanya.
"Pembiayaan wirausaha KPM PKH saat ini telah mendapat bantuan UMi. Sehingga dengan demikian akses terhadap permodalan bagi KPM PKH yang tengah merintis usaha akan semakin terbuka," tambahnya.
Saat ini, lanjut Mensos, jumlah KPM PKH sebanyak 10 juta. Dari jumlah tersebut, Kemensos telah mengantongi data KPM PKH yang memiliki usaha rumahan. Data tersebut nantinya akan disampaikan kepada Kementerian Keuangan untuk dilakukan seleksi sebelum mendapat pendanaan UMi. Jumlah bantuan untuk setiap KPM maksimal adalah Rp10 juta.
Kementerian Sosial, lanjutnya, juga telah melakukan upaya-upaya agar masyarakat pra-sejahtera khususnya penerima manfaat PKH dapat keluar dari garis kemiskinan atau kami sebut graduasi sejahtera mandiri.
Upaya yang dilakukan adalah sinergi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan PKH, serta motivasi dan fasilitasi oleh SDM PKH di seluruh Indonesia. Hasilnya dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah KPM PKH yang telah graduasi dari tahun ke tahun.
Sebanyak 230.351 keluarga pada tahun 2017 dan 621.789 keluarga pada tahun 2018. Target KPM Graduasi Sejahtera Mandiri pada tahun ini sebanyak 800.000 KPM dan 1 juta KPM pada tahun 2020.
"Kami berharap KPM PKH yang masih dalam transisi dapat mengakses program-program penghidupan berkelanjutan berupa pembiayaan UMi," tambahnya.
Sementara itu KPM PKH bersuka cita menyambut kerja sama Kementerian Sosial dengan Kementerian Keuangan terkait pembiayaan wirausaha KPM PKH melalui UMi.
Ainimah (47) salah satu KPM PKH yang baru merintis usaha kerajinan dari batok kelapa mengaku lega sekaligus senang dengan adanya bantuan pembiayaan dari UMi. "Syukur alhamdulillah. Saya sangat terbantu untuk menambah modal mengembangkan usaha," tuturnya saat Mensos meninjau barang kerajinan hasil karya Ainimah.
Dihadapan Menteri Agus ia menyampaikan mengawali usahanya dua bulan terakhir bersama rekannya sesama KPM PKH sebanyak dua orang. Mereka kemudian memanfaatkan limbah batok kelapa dari para pedagang es kelapa muda.
"Awalnya saya mikir barang-barang ini sayang banget kalau dibuang begitu saja. Lalu saya coba ajak teman-teman. Dibantu suami saya yang bekerja di bidang furniture kami mulai membuat macam-macam kerajinan dari batok kelapa," terangnya.
Perempuan asal Desa Ciherang, Kecamatan Pacet ini mengaku bantuan UMi akan digunakan untuk menyewa tempat usaha. "Sewa tempatnya per tahun Rp3 juta. Rencananya mau saya pakai untuk bengkel kerajinan sekaligus tempat berjualan," katanya.
Hal senada juga disampaikan Perajin Noken asal Abepura, Papua, Yuliana Mandai (46). Ia berharap setelah mengikuti Pasar Rakyat ini ia mendapat bantuan pendanaan, pendampingan dan bantuan pemasaran.
"Mama-mama perajin Noken dan hasil kerajinan khas Papua ini tidak punya lokasi pamer. Selama ini dagangan dipajang di depan rumah. Dengan adanya bantuan UMi semoga nanti bisa membantu kami dalam memasarkan produk kerajinan," terangnya.
"Pasar Rakyat" yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa PDT. Pasar Rakyat yang digelar sejak Jumat pagi menghadirkan Sentra Produk Unggulan Nusantara yakni Sentra Kopi, Sentra Kuliner, Sentra Hasil Laut, Sentra Pangan, Sentra Kerajinan.
Menteri Sosial mengunjungi Sentra Kerajinan yang memamerkan kerajinan tangan, aksesori dan pernak-pernik yang dibuat oleh KPM PKH dari Papua, Cianjur, Pandeglang. Mensos juga berdialog dengan para perajin, juga menyapa KPM PKH dari kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Jakarta Utara. Total terdapat 100 KPM PKH yang hadir dalam kegiatan ini.
Hadir pula para debitur pembiayaan UMi yang berbaur bersama KPM PKH dan masyarakat mengikuti lomba Balap Karung, Pulpen Masuk Botol, Balap Kelereng, Gigit Koin, Balap Makan Kerupuk, Balap Bakiak, dll.
(alf)