Migas Corner Pertama di KBRI Kuwait Jadi Inovasi Tarik Investor Migas
A
A
A
KUWAIT - Peresmian Migas Corner pertama di KBRI Kuwait City menandai peran penting Perwakilan RI untuk menarik investor bidang migas di Indonesia. Peresmian Migas Corner ini merupakan bentuk kolaborasi dan inisitiatif baru yang digagas oleh KBRI Kuwait dan SKK Migas.
“Migas Corner akan memudahkan investor di sektor Migas untuk mengetahui potensi eksplorasi Migas dari Sabang sampai Merauke di Indonesia tanpa harus ke Indonesia," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat sambutan meresmikan Migas Corner di KBRI Kuwait City.
Hadir dalam peresmian Migas Corner, CEO KUFPEC (Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company), Shaikh Nawaf Al-Sabah dan beberapa investor dan pelaku usaha di bidang Migas di Kuwait. Lebih lanjut Menlu Perempuan Indonesia pertama itu mengungkapkan, Migas Corner juga dilengkapi dengan koleksi literatur dan informasi terkini mengenai industri hulu sektor migas di Indonesia dan potensi sumber daya yang dimiliki, serta profil pelaku usaha terkait industri minyak dan gas di Indonesia.
Melalui kemajuan teknologi, Menlu mengungkapkan bakal mendekatkan potensi migas Indonesia kepada investor di luar negeri. Keberadaan Migas Corner ini akan memberikan informasi secara rinci kepada stakeholder bisnis migas di Kuwait mengenai berbagai perkembangan industri hulu migas di Indonesia.
“Migas Corner di KBRI Kuwait adalah yang pertama dan kita tidak akan berhenti. Migas Corner juga akan dibuat di Perwakilan RI di seluruh dunia khususnya di negara yang memiliki potensi besar kerja sama di sektor Migas” tambah Retno.
Peluncuran Migas Corner di KBRI Kuwait ini dilakukan sebelum digelarnya pertemuan Sidang Komisi Pertama RI-Kuwait yang dipimpin oleh Menlu Retno Marsudi bersama dengan Menlu Kuwait, Sheikh Sabah Khaled Al Hamad Al Sabah, pada 2 September 2019 di Kuwait City. “Saya berharap, Migas Corner ini akan menjadi etalase terdepan Indonesia dalam menarik investor Kuwait di bidang migas di Indonesia” tandas Retno.
Sesuai dengan instruksi Bapak Presiden, seluruh Perwakilan RI sebagai garda terdepan diplomasi ekonomi, akan digerakkan untuk menarik investasi dan mendorong ekspor. Saat ini, Indonesia fokus mengeksplorasi 10 titik utama di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan dengan total sumber daya migas yang terevaluasi adalah sekitar 10 miliar setara barel minyak bumi.
Kuwait merupakan salah satu mitra energi yang pertama dan terbesar di Indonesia, dengan nilai impor migas dari Kuwait mencapai USD214 juta (2018). Nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari USD403 juta (2018). KUFPEC, Perusahaan minyak milik Kuwait telah menjadi mitra Indonesia dalam mengeksplorasi potensi migas di Indonesia sejak tahun 1980-an.
“Migas Corner akan memudahkan investor di sektor Migas untuk mengetahui potensi eksplorasi Migas dari Sabang sampai Merauke di Indonesia tanpa harus ke Indonesia," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat sambutan meresmikan Migas Corner di KBRI Kuwait City.
Hadir dalam peresmian Migas Corner, CEO KUFPEC (Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company), Shaikh Nawaf Al-Sabah dan beberapa investor dan pelaku usaha di bidang Migas di Kuwait. Lebih lanjut Menlu Perempuan Indonesia pertama itu mengungkapkan, Migas Corner juga dilengkapi dengan koleksi literatur dan informasi terkini mengenai industri hulu sektor migas di Indonesia dan potensi sumber daya yang dimiliki, serta profil pelaku usaha terkait industri minyak dan gas di Indonesia.
Melalui kemajuan teknologi, Menlu mengungkapkan bakal mendekatkan potensi migas Indonesia kepada investor di luar negeri. Keberadaan Migas Corner ini akan memberikan informasi secara rinci kepada stakeholder bisnis migas di Kuwait mengenai berbagai perkembangan industri hulu migas di Indonesia.
“Migas Corner di KBRI Kuwait adalah yang pertama dan kita tidak akan berhenti. Migas Corner juga akan dibuat di Perwakilan RI di seluruh dunia khususnya di negara yang memiliki potensi besar kerja sama di sektor Migas” tambah Retno.
Peluncuran Migas Corner di KBRI Kuwait ini dilakukan sebelum digelarnya pertemuan Sidang Komisi Pertama RI-Kuwait yang dipimpin oleh Menlu Retno Marsudi bersama dengan Menlu Kuwait, Sheikh Sabah Khaled Al Hamad Al Sabah, pada 2 September 2019 di Kuwait City. “Saya berharap, Migas Corner ini akan menjadi etalase terdepan Indonesia dalam menarik investor Kuwait di bidang migas di Indonesia” tandas Retno.
Sesuai dengan instruksi Bapak Presiden, seluruh Perwakilan RI sebagai garda terdepan diplomasi ekonomi, akan digerakkan untuk menarik investasi dan mendorong ekspor. Saat ini, Indonesia fokus mengeksplorasi 10 titik utama di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan dengan total sumber daya migas yang terevaluasi adalah sekitar 10 miliar setara barel minyak bumi.
Kuwait merupakan salah satu mitra energi yang pertama dan terbesar di Indonesia, dengan nilai impor migas dari Kuwait mencapai USD214 juta (2018). Nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari USD403 juta (2018). KUFPEC, Perusahaan minyak milik Kuwait telah menjadi mitra Indonesia dalam mengeksplorasi potensi migas di Indonesia sejak tahun 1980-an.
(akr)