BRI Syariah Siapkan P2P Lending dengan Investree Syariah
A
A
A
JAKARTA - PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIsyariah) terus menggenjot ekspansi bisnis dengan teknologi digital, khususnya dalam aplikasi di smartphone. Rencana terbaru perseroan adalah menyiapkan penyaluran pembiayaan dengan menggandeng Investree Syariah.
Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy mengatakan, pihaknya siap menjadi lender atau pemberi pinjaman pada platform PT Investree Radhika Jaya (Investree) yang telah memiliki izin layanan syariah. Setidaknya kuartal IV tahun ini kerja sama akan mulai dilakukan mengikuti induknya BRI yang sudah lebih dulu menyalurkan dana sebesar Rp200 miliar sebagai lender.
"Porsi kami setengah dari nilai yang disalurkan induk. Targetnya kuartal empat 2019 akan mulai disalurkan. Nanti tinggal MoU dan kami akan menjadi bank Syariah pertama yang menyalurkan P2P Lending di Indonesia," ujar Fidri dalam pertemuan dengan KORAN SINDO dan SINDOnews di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Dia menjelaskan hal ini akan memperkuat layanan digital perseroan yang telah diakses melalui smartphone (mobileBRIS), Internet Banking BRIS, dan juga BRISPay yang berbasis QR Code. Hal ini mengikuti tren masyarakat yang semakin banyak menaruh dananya di aplikasi dompet digital sehingga BRISPay langsung terhubung dengan mobile banking BRIsyariah.
Nasabah pun tidak perlu memindahkan dananya ke aplikasi tertentu. BRISPay bersifat cashless dan card-less serta bisa menjadi sarana perencanaan keuangan yang akurat. Semua transaksi nasabah akan tercatat secara lengkap dan mudah dilacak.
Perseroan juga mulai melakukan proses konversi nasabah induk usahanya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Provinsi Aceh. Aturan Qanun Aceh Nomor 11 tahun 2018 membuat lembaga keuangan yang beroperasi di Aceh berdasarkan prinsip syariah sehingga dampaknya dilakukan konversi dari BRI Aceh menjadi BRI Syariah.
"Proses konversi dilakukan dengan batas waktu hingga 2021 nanti. Ini akan menambah nilai aset kami. Potensi sekitar Rp13 triliun saat konversi selesai dilakukan," ujarnya.
Nilainya diperkirakan membawa BRI Syariah berada pada level aset Rp50triliun dan BRI Syariah akan menjadi Bank Umum Syariah (BUS) kedua di Indonesia yang menjadi bank BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) tiga mengikuti Mandiri Syariah.
Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy mengatakan, pihaknya siap menjadi lender atau pemberi pinjaman pada platform PT Investree Radhika Jaya (Investree) yang telah memiliki izin layanan syariah. Setidaknya kuartal IV tahun ini kerja sama akan mulai dilakukan mengikuti induknya BRI yang sudah lebih dulu menyalurkan dana sebesar Rp200 miliar sebagai lender.
"Porsi kami setengah dari nilai yang disalurkan induk. Targetnya kuartal empat 2019 akan mulai disalurkan. Nanti tinggal MoU dan kami akan menjadi bank Syariah pertama yang menyalurkan P2P Lending di Indonesia," ujar Fidri dalam pertemuan dengan KORAN SINDO dan SINDOnews di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Dia menjelaskan hal ini akan memperkuat layanan digital perseroan yang telah diakses melalui smartphone (mobileBRIS), Internet Banking BRIS, dan juga BRISPay yang berbasis QR Code. Hal ini mengikuti tren masyarakat yang semakin banyak menaruh dananya di aplikasi dompet digital sehingga BRISPay langsung terhubung dengan mobile banking BRIsyariah.
Nasabah pun tidak perlu memindahkan dananya ke aplikasi tertentu. BRISPay bersifat cashless dan card-less serta bisa menjadi sarana perencanaan keuangan yang akurat. Semua transaksi nasabah akan tercatat secara lengkap dan mudah dilacak.
Perseroan juga mulai melakukan proses konversi nasabah induk usahanya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Provinsi Aceh. Aturan Qanun Aceh Nomor 11 tahun 2018 membuat lembaga keuangan yang beroperasi di Aceh berdasarkan prinsip syariah sehingga dampaknya dilakukan konversi dari BRI Aceh menjadi BRI Syariah.
"Proses konversi dilakukan dengan batas waktu hingga 2021 nanti. Ini akan menambah nilai aset kami. Potensi sekitar Rp13 triliun saat konversi selesai dilakukan," ujarnya.
Nilainya diperkirakan membawa BRI Syariah berada pada level aset Rp50triliun dan BRI Syariah akan menjadi Bank Umum Syariah (BUS) kedua di Indonesia yang menjadi bank BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) tiga mengikuti Mandiri Syariah.
(fjo)