Proyek Kilang Tangguh Train 3 Molor dari Target, Progres Pembangunan 60%

Kamis, 05 September 2019 - 20:40 WIB
Proyek Kilang Tangguh...
Proyek Kilang Tangguh Train 3 Molor dari Target, Progres Pembangunan 60%
A A A
JAKARTA - Penyelesaian proyek Kilang Tangguh Train 3 diperkirakan molor hingga kuartal III/2021 mendatang. Salah satu proyek strategis nasional pengolahan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) tersebut sebelumnya ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal III/2020.

“Pada 2021 itu mundur dengan jadwal terbaru karena ada sejumlah penyebab seperti yang sudah dijelaskan oleh SKK Migas. Sekarang kami fokus mendeliver dengan jadwal terbaru,” ujar Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Menurut dia progres konstruksi pengerjaan proyek Tangguh Train 3 telah mencapai 60%. Adapun proyek milik BP Berau Ltd yang beroperasi di Teluk Bintuni, Papua Barat tersebut mampu menyerap tenaga kerja mencapai 10.000 pekerja.

Di sisi lain, pihaknya juga telah merampungkan pemeliharaan pada Kilang Tangguh Train 1 dan selanjutnya akan melakukan pemeliharaan fasilitas proyek Tangguh Train 2 tahun depan. “Pada prinsipnya ini seperti sepeda motor, kita harus servis supaya jalannya bagus lagi. Biar nggak ada gangguan mesin,” kata dia.

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman sebelumnya mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang membuat proyek tersebut mengalami keterlambatan hingga setahun lamanya. Salah satu yang membuat proyek tersebut tertunda karena ada keterlambatan pengiriman material.

Alasannya, karena material proyek harus diangkut dari Sulawesi dan Jawa. Tidak hanya itu, pengerjaan proyek tersebut kekurangan tenaga kerja. Sebagai informasi, proyek Kilang Tangguh Train 3 merupakan pengembangan dari Train 1 dan Train 2 yang lebih dulu beroperasi. Jika Train 3 Tangguh berproduksi maka LNG Tangguh produksinya akan meningkat 3,8 juta ton per tahun dari 7,6 juta ton per tahun sehingga jumlah produksinya menjadi 11,4 juta ton per tahun.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8976 seconds (0.1#10.140)