Padukan Social Life dan Rewards, Magicpin Ekspansi ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Magicpin, platform ritel offline terbesar India, meluncurkan bisnis operasinya di Indonesia. Setelah beroperasi di lebih dari 50 kota di India, Magicpin pun menyasar Jakarta sebagai tempat peluncuran pertamanya di luar India.
Tujuan pokok yang dimiliki Magicpin adalah memudahkan orang dalam merasakan 'magic' di sekitarnya, dimulai dari pengguna magicpin, tempat hangout, produk, pengalaman, keuntungan, permainan, fesyen, makanan, kecantikan, keperluan sehari-hari, hotel, tempat fitnes, alat elektronik, dan apotek.
Co-Founder dan CEO Magicpin, Anshoo Sharma, mengatakan sebagai platform yang menggabungkan social life dan rewards, Indonesia menjadi pilihan pertama karena kekayaan ekosistem ritel dan outlet juga pengguna sosialnya yang banyak, contohnya Instagram.
"Kami sudah memulai dengan 50.000 outlet di Jakarta dan kami percaya akan adanya potensi yang dapat berkembang dengan pesat di Indonesia," kata Anshoo dalam keterangan resminya, Jumat (6/9/2019).
Dengan Magicpin, seluruh pengguna platform ritel offline di Jakarta saat ini bisa mendapatkan rewards dari transaksi belanja offline mereka. Pengguna juga dapat mengetahui aktivitas orang-orang yang mereka ikuti dan orang-orang yang berada di sekitar mereka. Lalu mencari tahu tempat hangout dan rewards yang mungkin mereka dapatkan di tempat-tempat yang ditawarkan khusus oleh Magicpin.
"Menuju target penjualan yang melebihi USD100 juta sampai akhir Desember 2019. Kami memiliki misi untuk membantu outlet kecil maupun outlet besar dengan memberikan peluang bisnis baru dan pelanggan repeater dari smartphone mereka," ujar Anshoo.
Mempunyai perpaduan yang unik antara sosial life dan rewards, Magicpin berupaya memberikan lebih banyak keuntungan, pengalaman menarik dalam menggunakan aplikasi Magicpin.
Sebagaimana fungsinya, Magicpin menggabungkan aktivitas sosial dan rewards untuk mendorong perdagangan offline. Dan ini telah bertumbuh empat kali lipat dalam 12 bulan terakhir untuk mencapai omzet penjualan sebesar USD0,5 miliar di toko-toko offline.
"Kami memberikan keuntungan yang serupa dengan apa yang dilakukan oleh Google-Ads untuk bisnis online, tapi kami tidak berhenti hanya dengan klik saja, bahkan kami memberikan pengunjung baru dan pendapatan kepada outlet offline yang bekerjasama dengan Magicpin," kata Anshoo.
Diluncurkan pada 2015 dengan dukungan dari Lightspeed Venture Partners (Investor Snapchat), Magicpin mendapatkan popularitas dengan cepat. Pasalnya, Magicpin memiliki tujuan untuk membantu mengembangkan bisnis kecil yang sesuai dengan kebutuhan pemasaran mereka.
Tujuan pokok yang dimiliki Magicpin adalah memudahkan orang dalam merasakan 'magic' di sekitarnya, dimulai dari pengguna magicpin, tempat hangout, produk, pengalaman, keuntungan, permainan, fesyen, makanan, kecantikan, keperluan sehari-hari, hotel, tempat fitnes, alat elektronik, dan apotek.
Co-Founder dan CEO Magicpin, Anshoo Sharma, mengatakan sebagai platform yang menggabungkan social life dan rewards, Indonesia menjadi pilihan pertama karena kekayaan ekosistem ritel dan outlet juga pengguna sosialnya yang banyak, contohnya Instagram.
"Kami sudah memulai dengan 50.000 outlet di Jakarta dan kami percaya akan adanya potensi yang dapat berkembang dengan pesat di Indonesia," kata Anshoo dalam keterangan resminya, Jumat (6/9/2019).
Dengan Magicpin, seluruh pengguna platform ritel offline di Jakarta saat ini bisa mendapatkan rewards dari transaksi belanja offline mereka. Pengguna juga dapat mengetahui aktivitas orang-orang yang mereka ikuti dan orang-orang yang berada di sekitar mereka. Lalu mencari tahu tempat hangout dan rewards yang mungkin mereka dapatkan di tempat-tempat yang ditawarkan khusus oleh Magicpin.
"Menuju target penjualan yang melebihi USD100 juta sampai akhir Desember 2019. Kami memiliki misi untuk membantu outlet kecil maupun outlet besar dengan memberikan peluang bisnis baru dan pelanggan repeater dari smartphone mereka," ujar Anshoo.
Mempunyai perpaduan yang unik antara sosial life dan rewards, Magicpin berupaya memberikan lebih banyak keuntungan, pengalaman menarik dalam menggunakan aplikasi Magicpin.
Sebagaimana fungsinya, Magicpin menggabungkan aktivitas sosial dan rewards untuk mendorong perdagangan offline. Dan ini telah bertumbuh empat kali lipat dalam 12 bulan terakhir untuk mencapai omzet penjualan sebesar USD0,5 miliar di toko-toko offline.
"Kami memberikan keuntungan yang serupa dengan apa yang dilakukan oleh Google-Ads untuk bisnis online, tapi kami tidak berhenti hanya dengan klik saja, bahkan kami memberikan pengunjung baru dan pendapatan kepada outlet offline yang bekerjasama dengan Magicpin," kata Anshoo.
Diluncurkan pada 2015 dengan dukungan dari Lightspeed Venture Partners (Investor Snapchat), Magicpin mendapatkan popularitas dengan cepat. Pasalnya, Magicpin memiliki tujuan untuk membantu mengembangkan bisnis kecil yang sesuai dengan kebutuhan pemasaran mereka.
(ven)