DSSA Raih Indonesian Sustainable Development Goals Award 2019
A
A
A
JAKARTA - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), salah satu perusahaan Grup Sinarmas yang berfokus pada bisnis energi dan infrastruktur, meraih penghargaan Gold untuk kategori SDGs-8, yakni Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dalam ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2019.
Penghargaan diterima oleh Direktur DSSA Lokita Prasetya, di malam penganugerahan ISDA 2019, di Jakarta, Jumat (6/9). Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Standardisasi Nasional Bambang Prasetya, perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, perwakilan Kementerian PMK serta undangan lainnya.
ISDA merupakan ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh CFCD (Corporate Forum for Community Development), bagi perusahaan dan lembaga yang berkontribusi dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. ISDA 2019 ini diikuti oleh 66 perusahaan.
"Dalam ISDA 2019, DSSA mengusung dua program pendidikan dan pelatihan yang dinamai Engineering Development Program (EDP) dan Pendidikan Tenaga Pembangkit Listrik (PTPL). EDP dikembangkan oleh tim internal perusahaan yang menitikberatkan pada proses dan sistem PLTU, untuk membina lulusan S1/D3 menjadi asisten engineer ketenagalistrikan," ungkap Corporate Secretary PT Dian Swastatika Sentosa Tbk Susan Chandra dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/9/2019).
Sementara PTPL dikembangkan melalui kerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknik PLN di Jakarta, untuk membina lulusan SMK/SMA menjadi operator dan teknisi ketenagalistrikan. Program EDP dan PTPL dirancang dengan mengombinasikan pelatihan di dalam kelas dan pelatihan di lapangan dan dibina dengan pelatihan soft skill, technical skill, dan pemagangan (on the job training).
"Peserta program diprioritaskan bagi putra-putri terbaik dari sekitar lokasi pembangkit listrik milik DSSA," tambahnya.
Dengan lama pendidikan dan pelatihan sekitar 12-18 bulan, program ini telah berhasil mencetak SDM ketenagalistrikan yang kompeten dan tersertifikasi dengan lebih dari 10 kompetensi antara lain penanganan batubara, pengoperasian dan pemeliharaan boiler, turbin, pengolahan air, dan lain-lain.
Saat ini DSSA telah menempatkan 172 orang peserta program EDP dan PTPL sebagai asisten engineer, operator, dan teknisi ketenagalistrikan, yang mana sekitar 10% diantaranya adalah tenaga kerja wanita. Mereka telah bekerja sebagai karyawan di pembangkit listrik milik DSSA yang berlokasi di Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.
Didukung oleh lebih dari 2.000 karyawan di berbagai lokasi di Indonesia, saat ini DSSA telah memiliki tiga IPP PLTU. IPP PLTU Sumsel-5 berkapasitas 2 X 150 MW di Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. IPP PLTU Kendari-3 berkapasitas 2 X 50 MW di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. IPP PLTU Kalteng-1 berkapasitas 2 X 100 MW di Tumbang Kajuei, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. DSSA juga memiliki empat captive power plant yang terletak di Serang, Tangerang, dan Karawang.
Penghargaan diterima oleh Direktur DSSA Lokita Prasetya, di malam penganugerahan ISDA 2019, di Jakarta, Jumat (6/9). Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Standardisasi Nasional Bambang Prasetya, perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, perwakilan Kementerian PMK serta undangan lainnya.
ISDA merupakan ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh CFCD (Corporate Forum for Community Development), bagi perusahaan dan lembaga yang berkontribusi dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. ISDA 2019 ini diikuti oleh 66 perusahaan.
"Dalam ISDA 2019, DSSA mengusung dua program pendidikan dan pelatihan yang dinamai Engineering Development Program (EDP) dan Pendidikan Tenaga Pembangkit Listrik (PTPL). EDP dikembangkan oleh tim internal perusahaan yang menitikberatkan pada proses dan sistem PLTU, untuk membina lulusan S1/D3 menjadi asisten engineer ketenagalistrikan," ungkap Corporate Secretary PT Dian Swastatika Sentosa Tbk Susan Chandra dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/9/2019).
Sementara PTPL dikembangkan melalui kerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknik PLN di Jakarta, untuk membina lulusan SMK/SMA menjadi operator dan teknisi ketenagalistrikan. Program EDP dan PTPL dirancang dengan mengombinasikan pelatihan di dalam kelas dan pelatihan di lapangan dan dibina dengan pelatihan soft skill, technical skill, dan pemagangan (on the job training).
"Peserta program diprioritaskan bagi putra-putri terbaik dari sekitar lokasi pembangkit listrik milik DSSA," tambahnya.
Dengan lama pendidikan dan pelatihan sekitar 12-18 bulan, program ini telah berhasil mencetak SDM ketenagalistrikan yang kompeten dan tersertifikasi dengan lebih dari 10 kompetensi antara lain penanganan batubara, pengoperasian dan pemeliharaan boiler, turbin, pengolahan air, dan lain-lain.
Saat ini DSSA telah menempatkan 172 orang peserta program EDP dan PTPL sebagai asisten engineer, operator, dan teknisi ketenagalistrikan, yang mana sekitar 10% diantaranya adalah tenaga kerja wanita. Mereka telah bekerja sebagai karyawan di pembangkit listrik milik DSSA yang berlokasi di Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.
Didukung oleh lebih dari 2.000 karyawan di berbagai lokasi di Indonesia, saat ini DSSA telah memiliki tiga IPP PLTU. IPP PLTU Sumsel-5 berkapasitas 2 X 150 MW di Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. IPP PLTU Kendari-3 berkapasitas 2 X 50 MW di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. IPP PLTU Kalteng-1 berkapasitas 2 X 100 MW di Tumbang Kajuei, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. DSSA juga memiliki empat captive power plant yang terletak di Serang, Tangerang, dan Karawang.
(fjo)