PNM Catatkan Kenaikan Penyaluran Modal Usaha 95,21%

Selasa, 10 September 2019 - 21:04 WIB
PNM Catatkan Kenaikan...
PNM Catatkan Kenaikan Penyaluran Modal Usaha 95,21%
A A A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam penyaluran pembiayaan modal kerja untuk masyarakat kecil melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dan PNM UlaMM (Unit Layanan Modal Mikro). Hingga Agustus 2019, pembiayaan PNM tumbuh 95,21% menjadi Rp13,6 triliun dibandingkan periode sama tahun 2018 baru mengucurkan Rp6,97 triliun.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan kontribusi program Mekaar sangat mendominasi dan tumbuh sangat cepat. Hingga Agustus 2019, penyaluran dana untuk program Mekaar naik 140,31% menjadi Rp11,14 triliun dari periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp4,6 triliun.

Sedangkan untuk program UlaMM hanya mengalami kenaikan 5,63% menjadi Rp2,46 triliun pada Agustus 2019 dari Rp2,33 triliun pada Agustus tahun lalu.

"Memang PNM Mekaar ditingkatkan targetnya. Khususnya jumlah akun nasabahnya atau NoA. Di tahun 2019 kami telah menambah luas cakupan PNM Mekaar dengan membangun 300 kantor cabang yang baru," ujar Arief di Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Dia menjelaskan pertumbuhan penyaluran pembiayaan berkat penambahan kantor cabang baru. Pada Mekaar tercatat hingga Agustus 2019 jumlah kantor yang naik 23,27% menjadi 2.161 kantor. Sementara untuk UlaMM menurun dari jumlah 631 kantor di tahun lalu menjadi 627 kantor pada Agustus 2019. Sehingga total kantor pada Agustus 2019 menjadi 2.788 kantor.

Kenaikan jumlah pembiayaan juga didukung peningkatan nasabah PNM. Hingga Agustus 2019, jumlah nasabah naik 46,37% yoy dari 3,52 juta nasabah menjadi 5,16 juta nasabah. Nasabah Mekaar tercatat naik 47,06% menjadi 5,09 juta nasabah, dari tahun sebelumnya 3,46 juta nasabah. Sementara nasabah UlaMM hanya naik 10,15% menjadi 72.045 nasabah dari 65.409 nasabah.

"Sementara total outstanding pembiayaan PNM per Agustus 2019 senilai Rp15,26 triliun. Nilai ini tumbuh 63,43% yoy dari pencapaian outstanding Agustus 2018 sebesar Rp9,33 triliun.

Kendati jumlah penyaluran pembiayaan dan outstanding terus naik, PNM mampu menjaga kualitas pembiayaan. Hal ini tercermin dari rasio pembiayaan yang bermasalah atau non performing loan (NPL) terus membaik. Pada Agustus 2018, NPL berada pada posisi 2,01%. Rasio NPL ini terus ditekan hingga menjadi 1,62% per Agustus 2019.

Kinerja akuisisi nasabah PNM sudah melebihi target di awal tahun. Namun sesuai dengan keputusan pemerintah maka target ini bertambah dari 4,5 juta menjadi 6 juta pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada 2019. PNM tidak hanya memberikan fasilitas pembiayaan bagi UKM, namun juga pembinaan serta bimbingan bagi masyarakat yang baru akan memulai usaha.

Program Mekaar merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan anggota 10 hingga 30 perempuan, dengan pembiayaan Rp2 hingga Rp5 juta yang selama ini diberikan bertahap tanpa jaminan.

Sejak bulan Juni tahun ini pihaknya telah siapkan produk Mekaar Plus dengan menyeleksi nasabah Mekaar yang siap naik kelas. "Kalau memang ada layanan perbankan di situ kami masukkan ke KUR, kalau tidak ada, kami akan menyiapkan produk Mekaar plus," katanya.

Arief juga menambahkan bahwa ada perbedaan antara Mekaar biasa dengan Mekaar plus, di mana plafon pinjaman untuk nasabah Mekaar biasa hanya sampai Rp5 juta sedangkan Mekaar plus bisa lebih dari Rp5 juta. "Mekaar Plus persis seperti skema KUR mikro," ujarnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1448 seconds (0.1#10.140)