Sofyan Djalil: BJ Habibie Berperan Penting Mengatasi Krisis Moneter

Kamis, 12 September 2019 - 12:12 WIB
Sofyan Djalil: BJ Habibie...
Sofyan Djalil: BJ Habibie Berperan Penting Mengatasi Krisis Moneter
A A A
JAKARTA - Wafatnya Presiden ketiga Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, pada Rabu 12 September pukul 18.05 WIB di RSPAD Jakarta Pusat, memberi duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, termasuk Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil.

Menurut menteri asal Aceh ini, BJ Habibie merupakan sosok yang berperan penting dalam meletakkan fondasi kuat di masa awal reformasi. BJ Habibie dinilai berperan mengatasi krisis moneter sehingga Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan.

"Pak BJ Habibie memberi fondasi bagi reformasi di Indonesia. Saya tidak bisa membayangkan bahwa reformasi akan berjalan mulus kalau presidennya bukan pak Habibie waktu itu," ujar Sofyan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Kenang dia, ketika itu BJ Habibie mengubah sistem pemerintahan dari sebelumnya sentralistik ke desentralisasi. Saat itu, masa 1998, pemerintahan sentralistik mengundang banyak kemarahan dari masyarakat karena seperti dikekang.

"Pak Habibie sebagai ilmuwan percaya bahwa energi itu harus disalurkan. Pada 1999, waktu itu kemarahan orang kepada sistem yang begitu kuat, pak Habibie kemudian membukanya. Seperti air, itu waduknya dibuka supaya kekuatan air yang melimpah tidak menerjang dan merusak semuanya," analogi Sofyan.

Dan saat itu, Habibie sebagai presiden membuka informasi dan ruang kritik kepada pemerintah, dimana sebelumnya akses informasi begitu dibatasi. BJ Habibie juga berjasa bagi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Karena sebelumnya, banyak kasus HAM yang tidak diproses secara hukum dan tidak dibuka kepada publik.

Keterbukaan politik ini memberi kemajuan bagi demokrasi. Dimana pada era Orde Baru hanya ada dua partai politik yaitu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), serta satu Golongan Karya yang saat ini menjadi Partai Golkar.

BJ Habibie juga berperan besar dalam kebebasan pers di Indonesia. "Pers dibuka, partai politik dibuka, HAM dibuka sehingga kekuatan besar itu tidak menjadi kekuatan yang merusak semua orang. Dan berkat beliau, reformasi berjalan relatif mulus," kenangnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8044 seconds (0.1#10.140)