Pimpin Pindad 15 Tahun, BJ Habibie Berjasa bagi Industri Pertahanan

Kamis, 12 September 2019 - 13:51 WIB
Pimpin Pindad 15 Tahun, BJ Habibie Berjasa bagi Industri Pertahanan
Pimpin Pindad 15 Tahun, BJ Habibie Berjasa bagi Industri Pertahanan
A A A
BANDUNG - Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose, turut berduka cita atas wafatnya Presiden ke-3 Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie. Semasa hidupnua, BJ Habibie pernah menjabat Direktur Utama Pindad selama 15 tahun, dari tahun 1983-1998. Selama periode tersebut, BJ Habibie sangat berjasa membawa PT Pindad menjadi salah satu industri pertahanan nasional yang diakui banyak negara.

"Beliau mencetuskan ide bagaimana membangun kemandirian Indonesia dalam industri pertahanan dengan mengedepankan riset, development dan inovasi serta harus bisa menciptakan produk militer secara mandiri," kata Abraham, Kamis (12/9/2019).

Menurut dia, dasar-dasar ide beliau yang menjadi dasar bagi PT Pindad saat ini, yang selalu mengedepankan riset, development dan inovasi di bidang industri pertahanan.

Saat Pindad beralih ke sipil menjadi BUMN pada 1983, BJ Habibie yang menetapkan fondasi saat menahkodai tim corporate plan dalam menetapkan perencanaan secara seksama. Kala itu beliau merangkap jabatan sebagai ketua BPPT. Sejak itu, secara efektif peran BPPT dalam mengkaji dan menerapkan teknologi di Pindad mulai dilaksanakan.

Berkat peran dan jasanya, Abraham Mose, mengucapkan turut berduka cita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie.

"Segenap Direksi, Komisaris dan seluruh karyawan PT Pindad (Persero) turut berbela sungkawa atas berpulangnya ke Rahmatullah, Prof. DR. BJ Habibie yang merupakan tokoh nasional Presiden ke-3 RI, yang juga dikenal sebagai bapak teknologi indonesia yang menetapkan dasar-dasar riset dan teknologi di Indonesia," ujar Abraham.

Dia mengenang, Habibie pernah mengapresiasi perkembangan Pindad yang telah mampu membuat berbagai produk pertahanan dan keamanan. "Saat ini saya lihat Pindad sudah membuat SS1, itu bagus, Sekarang juga ada Panser Anoa. Tetapi perlu diperhatikan juga strategi jangka panjang. Jangan sampai Pindad hanya mengandalkan pesanan dari anggaran militer," ujar Habibie pada buku 30 tahun Pindad.

Habibie menyampaikan bahwa kunci dalam industri yaitu QCD. Q itu Quality, segala sesuatunya harus dibuat berkualitas tinggi dan konsisten. C itu Cost, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis. D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu.

Saat ini, industri-industri strategis yang dirintis Habibie (IPTN, Pindad, PAL) memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri nasional seperti pesawat terbang, senjata, amunisi, kapal, panser, kendaraan dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2920 seconds (0.1#10.140)