Trump: Kesepakatan Perdagangan China Bisa Tercapai saat Pilpres AS
A
A
A
CALIFORNIA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuka peluang kesepakatan perdagangan dengan China, sebelum pemilihan presiden AS atau kesepakatan dapat dicapai sehari setelah para pemilih pergi ke tempat pemungutan suara.
Berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One, Selasa (17/9), saat melakukan perjalanan dari New Mexico ke California, Trump mengatakan Beijing telah memperkirakan bahwa Trump akan kembali memenangkan kursi presiden. Namun, kata Trump, para pejabat China lebih suka berurusan dengan orang lain.
Melansir dari Reuters, Rabu (18/9/2019), Trump mengatakan kesepakatan perdagangan dengan China bisa terjadi setelah pemilihan 3 November 2020, itu akan menjadi "keuntungan" daripada yang bisa dicapai sekarang.
"Saya pikir akan ada kesepakatan, mungkin sebelum pemilihan atau satu hari setelah pemilihan. Jika itu setelah pemilihan, itu akan menjadi kesepakatan yang belum pernah Anda lihat sebelumnya. Itu akan menjadi kesepakatan terbesar yang pernah ada dan China tahu tentang itu," kata Trump.
Trump menambahkan bahwa China telah memperkirakan Trump akan menang. Sehingga China ingin segera melakukan kesepakatan. Namun Trump punya pandangan berbeda.
"China berpikir saya akan menang dengan mudah dan mereka khawatir karena itu mereka ingin segera melakukan kesepakatan. Mereka menginginkan orang lain yang menang. Jadi saya katakan bahwa kesepakatan itu bisa tercapai setelah pemilihan, dan akan menguntungkan daripada sekarang," tambah Trump.
Pernyataan Trump ini datang dua hari sebelum jadwal pertemuan wakil negosiator perdagangan China di Washington. Rencana pertemuan langsung ini merupakan yang pertama setelah dua bulan.
Pertemuan tersebut bertujuan membuka jalan bagi negosiasi tingkat tinggi, yang diharapkan bisa tercapai awal Oktober, setelah dua negara ekonomi terbesar dunia melakukan perang dagang selama 14 bulan.
Pembicaraan pekan ini membahas pelonggaran konflik dagang, dimana sebelumnya Trump menunda kenaikan tarif 1 Oktober terhadap impor barang China senilai USD250 miliar. Adapun China menunda balasan tarif terhadap produk obat kanker buatan AS, bahan pakan ternak dan pelumas.
Terkait perang dagang, para pejabat pemerintahan di kedua negara mengatakan perang dagang AS-China telah mengeras dan menjadi pertempuran politik dan ideologi, yang bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
Setiap kesepakatan yang dihasilkan dari pembicaraan kemungkinan akan bersifat sementara. Karena perang dagang telah merembet menjadi pertempuran politik dan ideologi.
Berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One, Selasa (17/9), saat melakukan perjalanan dari New Mexico ke California, Trump mengatakan Beijing telah memperkirakan bahwa Trump akan kembali memenangkan kursi presiden. Namun, kata Trump, para pejabat China lebih suka berurusan dengan orang lain.
Melansir dari Reuters, Rabu (18/9/2019), Trump mengatakan kesepakatan perdagangan dengan China bisa terjadi setelah pemilihan 3 November 2020, itu akan menjadi "keuntungan" daripada yang bisa dicapai sekarang.
"Saya pikir akan ada kesepakatan, mungkin sebelum pemilihan atau satu hari setelah pemilihan. Jika itu setelah pemilihan, itu akan menjadi kesepakatan yang belum pernah Anda lihat sebelumnya. Itu akan menjadi kesepakatan terbesar yang pernah ada dan China tahu tentang itu," kata Trump.
Trump menambahkan bahwa China telah memperkirakan Trump akan menang. Sehingga China ingin segera melakukan kesepakatan. Namun Trump punya pandangan berbeda.
"China berpikir saya akan menang dengan mudah dan mereka khawatir karena itu mereka ingin segera melakukan kesepakatan. Mereka menginginkan orang lain yang menang. Jadi saya katakan bahwa kesepakatan itu bisa tercapai setelah pemilihan, dan akan menguntungkan daripada sekarang," tambah Trump.
Pernyataan Trump ini datang dua hari sebelum jadwal pertemuan wakil negosiator perdagangan China di Washington. Rencana pertemuan langsung ini merupakan yang pertama setelah dua bulan.
Pertemuan tersebut bertujuan membuka jalan bagi negosiasi tingkat tinggi, yang diharapkan bisa tercapai awal Oktober, setelah dua negara ekonomi terbesar dunia melakukan perang dagang selama 14 bulan.
Pembicaraan pekan ini membahas pelonggaran konflik dagang, dimana sebelumnya Trump menunda kenaikan tarif 1 Oktober terhadap impor barang China senilai USD250 miliar. Adapun China menunda balasan tarif terhadap produk obat kanker buatan AS, bahan pakan ternak dan pelumas.
Terkait perang dagang, para pejabat pemerintahan di kedua negara mengatakan perang dagang AS-China telah mengeras dan menjadi pertempuran politik dan ideologi, yang bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
Setiap kesepakatan yang dihasilkan dari pembicaraan kemungkinan akan bersifat sementara. Karena perang dagang telah merembet menjadi pertempuran politik dan ideologi.
(ven)