Perang Dagang Jilid II AS vs China Memanas, Siapa yang Menang?

Rabu, 04 September 2024 - 18:08 WIB
loading...
Perang Dagang Jilid...
Amerika Serikat (AS) menabuh genderang perang dagang jilid II dengan China. FOTO/iStock Photo
A A A
JAKARTA - "Perang dagang itu bagus dan mudah untuk dimenangkan," cuit Donald Trump pada Maret 2018 ketika ia masih menjabat sebagai presiden AS, hanya beberapa bulan sebelum memulai dengan sungguh-sungguh salah satu konflik perdagangan terbesar dalam sejarah modern.

Kampanye saling balas tarif antara Washington dan Beijing hampir tidak membuktikan bahwa Trump benar. Melansir dari Reuters, pada Juni, China mencatatkan rekor surplus perdagangan bulanan dengan Amerika Serikat sebesar USD99 miliar.

Namun, calon dari Partai Republik untuk pemilihan presiden pada November mendatang ini telah mengancam akan menaikkan tarif ekspor China dari 10% menjadi 60% secara keseluruhan jika ia menang. Trump yang bersaing ketat dengan saingannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, di negara-negara bagian penting, Beijing menghadapi kemungkinan yang sangat nyata untuk terjadinya Perang Dagang II.

Jika perang dagang pertama bisa menjadi panduan, para pemimpin China mungkin tidak bisa menghentikan Trump untuk memberlakukan tarif. Dia tetap tidak senang dengan defisit perdagangan negaranya sebesar USD280 miliar dengan China pada 2023.

Namun, para pejabat dapat menggunakan beberapa taktik yang telah mereka pelajari dalam enam tahun terakhir untuk menumpulkan dampak serangan baru terhadap ekspor tahunan senilai sekitar USD500 miliar, dan memperlambat pemisahan ekonomi yang telah berakar selama masa jabatan pertama Trump.

Pelajaran Mahal

Pada perang dagang pertama, jangkauan dan negosiasi membantu menunda penerapan beberapa tarif paling tinggi yang diancamkan oleh Gedung Putih. Beijing membiarkan renminbi melemah terhadap dolar sehingga mengurangi pukulan bagi eksportir China sejak awal mengubah rute pengiriman elektronik dan tekstil ke Amerika Serikat melalui negara lain seperti Vietnam dan Meksiko membantu beberapa negara untuk menghindari tarif baru hingga 25%.

Namun, butuh selusin putaran pembicaraan yang aneh selama sekitar satu setengah tahun, di mana Washington mencap China sebagai manipulator mata uang, kemudian menarik kembali label tersebut sebelum kedua belah pihak menyetujui apa yang disebut sebagai kesepakatan "Fase Satu" pada Januari 2020 yang mengakhiri kenaikan tarif yang saling berbalas.

Baca Juga: Turun dari Kapal Perang, 2 Tentara AS Diamuk Massa di Turki

Mungkin pelajaran terbesar dari perang dagang China-Amerika yang pertama adalah bahwa begitu tarif diterapkan, tarif tersebut tidak akan dihapus. Gencatan senjata ini menghentikan kenaikan lebih lanjut, tetapi tidak memberikan jalan yang jelas menuju penghapusan tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat meskipun Presiden Xi Jinping telah berkomitmen untuk membeli barang dan jasa Amerika senilai USD200 miliar, termasuk produk pertanian dan energi, selama dua tahun ke depan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Efek Perang Dagang,...
Efek Perang Dagang, Harga Emas Ukir Sejarah Baru Tembus Level USD3.000
Bank Teratas Dunia Ini...
Bank Teratas Dunia Ini Ramal Dolar AS Bisa Kehilangan Status Global
Tetangga Indonesia Ini...
Tetangga Indonesia Ini Diserbu Investasi AS, Capai Kesepakatan Rp67 Triliun
Resesi Amerika Makin...
Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
Trump Ancam Balas Tarif...
Trump Ancam Balas Tarif Uni Eropa 200%, Targetkan Sampanye dan Alkohol
Diguncang Tarif Trump,...
Diguncang Tarif Trump, Rupiah Merana dan Surat Utang RI Tertekan
Uni Eropa Balas Tarif...
Uni Eropa Balas Tarif Trump: Produk AS Terancam Kena Pajak 25%
BRICS: Tidak Ada yang...
BRICS: Tidak Ada yang Akan Percaya Dolar AS Lagi!
Rekomendasi
Ole Romeny Tiba di Australia...
Ole Romeny Tiba di Australia Bersama 19 Pemain Timnas Indonesia
Deddy Corbuzier Tuding...
Deddy Corbuzier Tuding Demo Rapat RUU TNI Anarkis, Denny Siregar: Semakin Panjang Aja Dagunya
JIS Ramadan Fest, Baznas...
JIS Ramadan Fest, Baznas Sediakan Gerai Zakat untuk Pengunjung
Berita Terkini
Pelarangan Truk Sumbu...
Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Lebaran Terlalu Lama, Asosiasi Logistik dan Forwarder Teriak
22 menit yang lalu
10 Organisasi Keagamaan...
10 Organisasi Keagamaan Terkaya di Dunia, Muhammadiyah Jadi Wakil Indonesia
36 menit yang lalu
58 Bulan Beruntun, Neraca...
58 Bulan Beruntun, Neraca Dagang RI Kembali Cetak Surplus per Februari 2025
2 jam yang lalu
Mitra Binaan Bank Jatim...
Mitra Binaan Bank Jatim Ikuti IFEX 2025, Tingkatkan Peluang Ekspor
2 jam yang lalu
Komitmen Jaga Lingkungan,...
Komitmen Jaga Lingkungan, AQUA dan Pandawara Bersihkan Sampah di Laut Labuan Bajo
2 jam yang lalu
Medela Potentia Bersiap...
Medela Potentia Bersiap IPO, Ini Tiga Nakhoda di Balik Visi Perusahaan
2 jam yang lalu
Infografis
5 Pejabat China yang...
5 Pejabat China yang Dieksekusi Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved