Pasar Makin Besar, Jamkrindo Syariah Bakal Perkuat Modal Penjaminan
A
A
A
BANDUNG - PT Jamkrindo Syariah bakal mendapatkan penyertaan modal tambahan ratusan miliaran rupiah dari perusahaan induk PT Jamkrindo untuk melakukan spin off. Penyertaan modal tersebut diharapkan meningkatkan ekspansi pasar Jamkrindo Syariah ke berbagai sektor.
Pimpinan Jamkrindo Syariah (Jamsyar) Bandung, Raditya Hermastuti, mengatakan saat ini nilai aset Jamsyar sekitar Rp700 miliar. Targetnya sampai akhir tahun, Jamsyar bisa mencatat aset senilai Rp1 triliun. Untuk mencapai itu, pihaknya akan mendapatkan penyertaan modal dari perusahaan induk sekitar Rp300 miliar.
Menurut dia, penambahan modal untuk penjaminan syariah, akan semakin memperkuat posisi Jamsyar di Indonesia. Tak terkecuali di Bandung, pihaknya akan merasakan dampak dari penambahan modal tersebut. Jamsyar Bandung bakal lebih ekspansif dalam menyasar pembiayaan.
"Penambahan modal ini akan menambah kemampuan penjaminan kami. Kami memang diminta tumbuh 53%, dan itu tidak mungkin tanpa penambahan modal," kata Hermastuti pada syukuran 5 tahun Jamsyar di Grand Serela, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (20/9/2019).
Menurut dia, hingga saat ini kinerja Jamsyar Bandung cukup menggembirakan. Hingga Agustus, pihaknya mencatat nilai menjaminan Rp3,9 miliar. Angka tersebut nyaris mendekati angka pencapaian periode 2018 sebesar Rp4 miliar.
Komposisi penjaminan pembiayaan di Bandung pun cukup baik. Dimana antara penjaminan antara cash load dan non cash loan hampir 50% berbanding 50%. "Jadi di Bandung ini, semua sektor itu bagus semua," kata dia.
Sementara secara nasional, pihaknya mencatat Imbal Jasa Kafalah (IJK) Cash Basis Jamsyar pada tahun 2019 yang tumbuh luar biasa. IJK Cash Basis yang dihasilkan oleh korporasi sampai dengan Bulan Agustus 2019 sebesar Rp231,76 miliar.
Dengan periode yang sama tahun 2018, Jamsyar menghasilkan IJK Cash Basis sebesar Rp213,9 miliar. Sehingga angka pertumbuhan pencapaian IJK Cash Basis korporasi di tahun 2019 sebesar 108,3%.
"Pencapaian IJK Cash Basis ini menunjukkan bahwa Jamsyar hingga saat ini telah memiliki market share yang cukup besar di industri penjaminan khususnya penjaminan Syariah," beber dia.
Syukuran yang dilakukan Jamsyar Bandung, kata dia, sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah SWT. Tasyakuran ini diikuti oleh seluruh karyawan serta karyawati Jamsyar Cabang Bandung beserta Pimpinan Wilayah Bandung dan tamu undangan.
Pimpinan kantor wilayah VI Bandung Jamkrindo, Dody Novarianto, mengapresiasi kinerja Jamsyar di Bandung. Tumbuhnya kinerja Jamsyar, serta pasar penjaminan syariah yang terbuka lebar, membuat bisnis ini terus tumbuh.
"Pertumbuhan Jamkrindo Syariah tentunya akan berdampak terhadap perumahan Jamkrindo, sebagai perusahaan induk. Apalagi, pulang pasar yang digarap Jamsyar masih terbuka, dengan tumbuhnya asuransi dan pembiayaan syariah," kata dia.
Pimpinan Jamkrindo Syariah (Jamsyar) Bandung, Raditya Hermastuti, mengatakan saat ini nilai aset Jamsyar sekitar Rp700 miliar. Targetnya sampai akhir tahun, Jamsyar bisa mencatat aset senilai Rp1 triliun. Untuk mencapai itu, pihaknya akan mendapatkan penyertaan modal dari perusahaan induk sekitar Rp300 miliar.
Menurut dia, penambahan modal untuk penjaminan syariah, akan semakin memperkuat posisi Jamsyar di Indonesia. Tak terkecuali di Bandung, pihaknya akan merasakan dampak dari penambahan modal tersebut. Jamsyar Bandung bakal lebih ekspansif dalam menyasar pembiayaan.
"Penambahan modal ini akan menambah kemampuan penjaminan kami. Kami memang diminta tumbuh 53%, dan itu tidak mungkin tanpa penambahan modal," kata Hermastuti pada syukuran 5 tahun Jamsyar di Grand Serela, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (20/9/2019).
Menurut dia, hingga saat ini kinerja Jamsyar Bandung cukup menggembirakan. Hingga Agustus, pihaknya mencatat nilai menjaminan Rp3,9 miliar. Angka tersebut nyaris mendekati angka pencapaian periode 2018 sebesar Rp4 miliar.
Komposisi penjaminan pembiayaan di Bandung pun cukup baik. Dimana antara penjaminan antara cash load dan non cash loan hampir 50% berbanding 50%. "Jadi di Bandung ini, semua sektor itu bagus semua," kata dia.
Sementara secara nasional, pihaknya mencatat Imbal Jasa Kafalah (IJK) Cash Basis Jamsyar pada tahun 2019 yang tumbuh luar biasa. IJK Cash Basis yang dihasilkan oleh korporasi sampai dengan Bulan Agustus 2019 sebesar Rp231,76 miliar.
Dengan periode yang sama tahun 2018, Jamsyar menghasilkan IJK Cash Basis sebesar Rp213,9 miliar. Sehingga angka pertumbuhan pencapaian IJK Cash Basis korporasi di tahun 2019 sebesar 108,3%.
"Pencapaian IJK Cash Basis ini menunjukkan bahwa Jamsyar hingga saat ini telah memiliki market share yang cukup besar di industri penjaminan khususnya penjaminan Syariah," beber dia.
Syukuran yang dilakukan Jamsyar Bandung, kata dia, sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah SWT. Tasyakuran ini diikuti oleh seluruh karyawan serta karyawati Jamsyar Cabang Bandung beserta Pimpinan Wilayah Bandung dan tamu undangan.
Pimpinan kantor wilayah VI Bandung Jamkrindo, Dody Novarianto, mengapresiasi kinerja Jamsyar di Bandung. Tumbuhnya kinerja Jamsyar, serta pasar penjaminan syariah yang terbuka lebar, membuat bisnis ini terus tumbuh.
"Pertumbuhan Jamkrindo Syariah tentunya akan berdampak terhadap perumahan Jamkrindo, sebagai perusahaan induk. Apalagi, pulang pasar yang digarap Jamsyar masih terbuka, dengan tumbuhnya asuransi dan pembiayaan syariah," kata dia.
(ven)