PLTU Suralaya Unit 9-10 Akan Dibangun Tahun Depan

Rabu, 25 September 2019 - 11:48 WIB
PLTU Suralaya Unit 9-10...
PLTU Suralaya Unit 9-10 Akan Dibangun Tahun Depan
A A A
JAKARTA - PT Indonesia Power yang mengelola pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya, Banten, memastikan pembangkit listrik di kawasan tersebut akan berkomitmen terhadap keamanan lingkungan. Ini salah satunya akan diterapkan pada pengembangan PLTU Suralaya Unit 9 dan 10 yang menggunakan teknologi ultra super critical.

Direktur Operasi I PT Indonesia Power M Hanafi Nur Rifai mengatakan, pengelolaan PLTU Suralaya sudah teruji sejak 34 tahun lalu. Menurut dia, PLTU unit 9 dan 10 yang akan dibangun itu merupakan pengembangan dari PLTU Suralaya yang saat ini memiliki 8 unit pembangkit berbahan bakar batu bara.

”PLTU Suralaya saat total menyuplai 20% sistem Jawa- Bali, sejak beroperasi unit 1 dan 2 pada 1985, kami berkomitmen menjaga keandalan pasokan kelistrikan di sistem ini,” ujar Hanafi di Suralaya, Banten, kemarin.

Dia menjelaskan, PLTU yang ada di ujung barat Pulau Jawa itu kini total memiliki kapasitas 4.000 megawatt (MW) lebih. Dengan demikian, PLTU tersebut menjadi salah satu andalan sistem kelistrikan Jawa-Bali yang memiliki beban puncak sekitar 27.000 MW.

Terkait pengembangan PLTU Suralaya unit 9 dan 10, Indonesia Power memastikan pembangunannya akan dilakukan mulai tahun depan dan ditargetkan selesai pada 2023. Pada proyek tersebut, Indonesia Power yang merupakan anak usaha PT PLN (Persero) bekerja sama dengan pihak swasta yakni Barito Pacific Group beserta konsorsiumnya.

Indonesia Power menguasai 51% saham dan sisanya pihak swasta. ”PLTU unit 9 dan 10 ini dipastikan lebih ramah lingkungan. Kami menyesuaikan dengan standar internasional dan KLKH. Soal pembangkit bersih ini sudah kami buktikan dengan diraihnya penghargaan pada ajang Asean Clean Coal Award 2019 dan empat kali proper hijau berturut-turut untuk PLTU Suralaya. Berikutnya target kita proper emas,” kata Hanafi.

Sementara itu, Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, PLTU Suralaya unit 9 dan 10 akan semakin memperkuat pasokan listrik wilayah Jawa-Bali. Hadirnya pembangkit baru berkapasitas 2x1.000 MW itu juga akan membuat sistem interkoneksi Jawa Bali semakin seimbang antara timur dan barat. ”Untuk teknologinya dirancang sangat bersih dan efisien. Nanti pembangkitnya dilengkapi perangkat desulfurisasi sehingga kandungan sulfurnya rendah,” ungkap Dwi.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0738 seconds (0.1#10.140)