Bappenas Paparkan Lokasi Istana Negara hingga Gedung DPR di Ibu Kota Baru

Rabu, 25 September 2019 - 20:16 WIB
Bappenas Paparkan Lokasi Istana Negara hingga Gedung DPR di Ibu Kota Baru
Bappenas Paparkan Lokasi Istana Negara hingga Gedung DPR di Ibu Kota Baru
A A A
JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memaparkan, lokasi gedung pemerintahan, Istana Negara hingga Gedung DPR dan MPR yang baru di Ibu Kota baru nanti. Seperti diketahui pemerintah berencana memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Menteri PPN atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, nantinya pembangunan pusat pemerintahan akan dilakukan di Kecamatan Sepaku Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Gedung pemerintahan itu meliputi Istana Negara, Kementerian Lembaga dan Gedung DPR dan MPR.

"Lokasi yang terpilih Penajam Paser Utara dan Kutai Timur, makanya yang akan menjadi pusat pemerintahan adalah Kecamatan Sepaku. Di sana akan dibangun pusat pemerintahan, DPR (dan) kantor pemerintahan," ujar Bambang Brodjonegoro di Gedung DPR-RI, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Adapun, kecamatan Sepaku memiliki populasi 31.814 pada tahun 2018 dengan kepadatan penduduk 27,14 jiwa per km persegi. Dimana Kecamatan ini didukung oleh 11 Desa dan 4 Kelurahan. Lebih lanjut, Bambang menjelaskan nantinya ibu kota baru itu akan dibangun di tanah seluas 4.000 hektare (ha).

Saat ini pemerintah sedang menyiapkan lahan untuk ibu kota baru. Karena tinggal 20% lahan milik warga yang akan dibebaskan, sementara 80% sisanya merupakan lahan milik negara yang diberikan kepada pengusaha demgam status Hutan Tanaman Industri (HTI). "Sehingga pada suatu saat pemerintah membutuhkan bisa ditarik sewaktu-waktu tanpa (bayar) kompensasi," ucapnya.

Mantan Menteri Keuangan ini menambahkan pusat pemerintahan Ibu kota baru akan dibangun juga seperti universitas, hotel, museum hingga klinik rumah sakit. Hal ini sebagai salah satu penopang ekonomi daerah. "Ada konservasi orang utan. Namanya Samboja Lestari dan ini akan menjadi fokus ibu kota. Kita ingin menjaga keseimbangan lingkungan, ada 400 orang hutan yang udah dikembangkan sejak lama," jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5951 seconds (0.1#10.140)