Fintech Tokomodal Salurkan Pendanaan Modal Inklusi ke UMKM

Rabu, 25 September 2019 - 23:32 WIB
Fintech Tokomodal Salurkan...
Fintech Tokomodal Salurkan Pendanaan Modal Inklusi ke UMKM
A A A
JAKARTA - Tokomodal sebagai platform fintech penyedia pinjaman modal dengan sistem peer-to-peer, menyasar inklusivitas pendanaan modal usaha untuk warung-warung skala kecil atau yang termasuk ke dalam kategori UMKM. Hal itu berdasarkan pada masalah yang paling sering ditemui pemilik warung-warung UMKM, yaitu keterbatasan modal untuk belanja sehingga mengalami opportunity loss.

“Kalau pakai pinjaman konvensional di bank prosesnya memakan waktu lama. Sementara dengan sistem peer to peer lending, di mana kami sebagai platform matchmaking, ada warung yang dalam sehari bisa transaksi dua sampai tiga kali, frekuensinya lebih tinggi agar mereka bisa punya persediaan barang lebih banyak sehingga omzetnya pun akan naik,” ujar Co-Founder dan CEO Tokomodal Chris Antonius.

Warung-warung yang bisa mengajukan pinjaman modal adalah UMKM yang sudah dibina oleh Alfamikro, yang sebelumnya memanfaatkan fasilitas pinjaman dengan model cash on delivery. Sedangkan, setelah adanya aplikasi Tokomodal dari perusahaan PT. Toko Modal Mitra Usaha ini, para peminjam difasilitasi dengan teknologi finansial yang membuat proses peminjaman dana menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan biayanya lebih ringan.

“Tokomodal melakukan kerja sama dengan mitra kami, Alfamikro, karena yakin dengan sistem seleksi dan cara pembinaan mereka, sehingga UMKM yang masuk ke dalamnya merupakan UMKM yang memang layak. Hal ini adalah cara kami untuk menjamin keamanan pemodal untuk memberikan pinjaman. Itulah mengapa bagi kami sangat penting untuk memilih mitra yang punya kesesuaian visi dan misi,” Chris menambahkan.

Terlebih, dengan status Tokomodal sebagai platform pendanaan modal yang sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Chris yakin bahwa bisnisnya akan terus bertumbuh. Terbukti, dari 40.000 UMKM binaan Alfamikro, saat ini Tokomodal sudah memberikan pendanaan kepada sekitar 10.000 warung UMKM di 100 kota yang tersebar 22 provinsi seluruh Indonesia dengan jumlah sekitar 1.200 pemodal.

Tokomodal juga menargetkan jumlah UMKM yang ingin dibantu, yaitu sebanyak 15.000 UMKM pada akhir tahun 2019. Target itu sejalan dengan harapan OJK mengenai banyaknya penerima pinjaman modal usaha yang bisa dijangkau oleh pelaku teknologi finansial peer-to-peer lending.

Menurut Chris yang juga merupakan Wakil Ketua untuk Sektor Produktif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), pihaknya ingin mengedukasi masyarakat untuk mengajukan pinjaman melalui platform yang terdaftar di OJK sehingga terjamin keamanannya. Hal itu bisa diketahui dengan perlindungan data pribadi pada platform tersebut, di mana platform legal hanya bisa mengakses kamera, mikrofon, dan lokasi, tanpa permintaan akses terhadap kontak ataupun galeri di smartphone pengguna.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0008 seconds (0.1#10.140)