Gandeng Alfamart, Rajawali Foundation Gelar Program Kesiapan Kerja

Rabu, 25 September 2019 - 22:44 WIB
Gandeng Alfamart, Rajawali Foundation Gelar Program Kesiapan Kerja
Gandeng Alfamart, Rajawali Foundation Gelar Program Kesiapan Kerja
A A A
JAKARTA - Menggandeng Alfamart, Rajawali Foundation membuat program kesiapan kerja dan pelatihan kecakapan kerja bagi generasi muda yang kurang mampu dan rentan, termasuk disabilitas. Kedua belah pihak melakukan penandatangan kerjasama tersebut di Semarang, Rabu (25/9) dengan harapan bisa melengkapi program pemerintah dalam upaya penyerapan tenaga kerja secara inklusif, sekaligus mengurangi kemiskinan.

Direktur Eksekutif Rajawali Foundation, Agung Binantoro mengungkapkan, kerja sama dengan Alfamart ini merupakan bagian dari komitmen Rajawali dalam program membangun sistem lingkungan ketenagakerjaan inklusif berkesinambungan di Indonesia.

Komitmen ini sebelumnya telah sukses diwujudkan melalui proyek kerjasama Rajawali Foundation, USAID-Mitra Kunci, Transformasi, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melalui proyek Koordinasi untuk Penguatan Pembangunan Ketenagakerjaan Inklusif Indonesia atau Sinergi di Jateng, yang tahun ini sudah berlanjut ke fase II.

"Oleh karena itu, guna mencapai tujuan proyek Sinergi Fase II tersebut, penting bagi Rajawali Foundation berkolaborasi lebih erat dengan berbagai mitra perusahaan swasta yang memiliki kesamaan visi dan komitmen untuk mendukung tujuan pembangunan ketenagakerjaan yang inklusif ini, termasuk Alfamart," ujar Agung dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Kegiatan proyek di Fase II ini diarahkan kepada sekitar 4.000 pemuda kurang mampu dan rentan dari 16.000 pemuda yang terdapat di basis data terpadu pemerintah, agar dapat mengikuti penilaian untuk mengetahui minat kerja dan berusaha. Kemudian, 2.000 di antaranya yang terpilih dapat mengikuti program pelatihan kesiapan kerja. Ditargetkan, setidaknya 1.600 pemuda kurang mampu dan rentan dapat bekerja atau mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Dalam kerjasama dengan Alfamart, lanjut Agung, akan dibuat pemodelan program kesiapan kerja dengan menyelaraskan pelatihan kecakapan atau soft skill dengan pelatihan teknis, khususnya untuk bidang ritel.

"Dengan pemodelan tempat dan budaya kerja inklusif, akan mendorong kaum muda dalam menghadapi tantangan bonus demografi, khususnya mereka yang kurang mampu dan rentan," ungkapnya.

Sementara itu, Human Capital Director, PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart), Tri Wasono Sunu mengatakan, pihaknya memiliki visi yang sejalan dan menyambut baik kolaborasi tersebut. Dalam kerja sama ini, dapat dilaksanakan pola rekrutmen tepat, yaitu metode penilaian tenaga kerja berdasarkan minat kerja dan perilaku yang tepat dengan dukungan kolaborasi multipihak.

"Dengan cara ini, kami secara bersama-sama dapat membantu tujuan pembangunan yang lebih inklusif, dengan cara melatih dan menyerap lebih banyak tenaga kerja penyandang disabilitas," kata dia.

Di samping itu, melalui kerjasama ini pula akan didapat calon tenaga kerja di unit toko (store crew), gudang, dan staf hubungan pemasaran (market relationship officer) yang kompeten dan siap kerja, sekaligus dapat menciptakan calon wiraswasta berbasis ritel yang andal.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5402 seconds (0.1#10.140)