Lewat Skema KPBU, Bandara Singkawang Dilirik 20 Investor
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, sudah ada 20 investor baik dari dalam maupun luar negeri yang melirik Bandara Singkawang. Hal ini seiring dengan strategi pemerintah dalam menjalankan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Nanti tim yang tahu, saya pikir banyak sekali, ini surprising. Terima kasih, mungkin lebih dari 10 bahkan 20, karena banyak pontesi di Singkawang ini," ujar Budi Karya, di Kantor BKPM Jakarta, Senin (7/10/2019).
Dia menyebutkan, setidaknya ada enam negara yakni mulai dari Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, sampai China yang sudah menyatakan minatnya."Di antaranya itu (Changi), selain itu ada Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, dan China, pokoknya banyak sekali," jelasnya.
Sebelumnya data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi yang ditawarkan pemerintah kepada badan usaha untuk membangun Bandara Singkawang sebesar Rp 4,3 triliun. Jumlah itu dibagi dua berupa modal untuk membangun bandara sebesar Rp 1,7 triliun dan pengoperasian sebesar Rp 2,6 triliun.
Dalam hal ini badan usaha akan menerima konsesi selama 32 tahun, dimulai dari waktu operasional yang ditargetkan pada 2023. Badan usaha yang berminat menggarap proyek ini bisa mulai mendaftar dari pada hari inib. Kemudian pada Juni hingga September 2020 masuk tahap pre kualifikasi pendaftaran badan usaha yang masuk. Lalu di bulan Oktober 2020 hingga Maret 2021 badan usaha diminta memberikan proposal untuk masuk lelang. Proses lelang akan dilakukan pada bulan April 2021.
Lalu badan usaha yang menang lelang pada bulan Mei 2021 akan masuk melalukan penandatangan kontrak, dan enam bulan setelahnya penanaman modal. Setelahnya, badan usaha kan melanjutkan 2 fase kontruksk mulai tahun 2021, dan terus melanjutkan operasi setelah pembangunan selesai hingga kontrak konsesi habis.
"Nanti tim yang tahu, saya pikir banyak sekali, ini surprising. Terima kasih, mungkin lebih dari 10 bahkan 20, karena banyak pontesi di Singkawang ini," ujar Budi Karya, di Kantor BKPM Jakarta, Senin (7/10/2019).
Dia menyebutkan, setidaknya ada enam negara yakni mulai dari Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, sampai China yang sudah menyatakan minatnya."Di antaranya itu (Changi), selain itu ada Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, dan China, pokoknya banyak sekali," jelasnya.
Sebelumnya data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi yang ditawarkan pemerintah kepada badan usaha untuk membangun Bandara Singkawang sebesar Rp 4,3 triliun. Jumlah itu dibagi dua berupa modal untuk membangun bandara sebesar Rp 1,7 triliun dan pengoperasian sebesar Rp 2,6 triliun.
Dalam hal ini badan usaha akan menerima konsesi selama 32 tahun, dimulai dari waktu operasional yang ditargetkan pada 2023. Badan usaha yang berminat menggarap proyek ini bisa mulai mendaftar dari pada hari inib. Kemudian pada Juni hingga September 2020 masuk tahap pre kualifikasi pendaftaran badan usaha yang masuk. Lalu di bulan Oktober 2020 hingga Maret 2021 badan usaha diminta memberikan proposal untuk masuk lelang. Proses lelang akan dilakukan pada bulan April 2021.
Lalu badan usaha yang menang lelang pada bulan Mei 2021 akan masuk melalukan penandatangan kontrak, dan enam bulan setelahnya penanaman modal. Setelahnya, badan usaha kan melanjutkan 2 fase kontruksk mulai tahun 2021, dan terus melanjutkan operasi setelah pembangunan selesai hingga kontrak konsesi habis.
(akr)