Ekonomi Digital, Sri Mulyani Ingatkan Profesi Keuangan Harus Beradaptasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menerangkan, perkembangan pesat ekonomi digital berdampak terhadap profesi keuagan yang mau tidak mau harus beradaptasi. Pasalnya metode konvensional tidak lagi relevan, dimana profesi keuangan menjadi bagian yang akan melakukan sistem digitalisasi.
"Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi profesi keuangan untuk beradaptasi atau malah kehilangan daya saingnya apabila tidak merespon perubahan-perubahan ini," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (8/10/2019)
Dia menambahkan, sinergi antara pemerintah dan profesi keuangan serta pelaku industri sangat diperlukan dalam memajukan perekonomian di masa yang akan datang. Pelaku profesi menurutnya harus menerapkan long-life learning karena saat ini perubahan drastis dapat terjadi dalam kedipan mata.
"Jika Anda tidak terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan merespon cepat terhadap perubahan, maka Anda sekalian akan menjadi tertinggal dan bisa jadi dalam 5 tahun ke depan, jasa penilaian, akuntasi maupun aktuaria akan digantikan oleh robot yang menggunakan sistem algoritma dalam menjalankan tugasnya," jelasnya.
Dia menambahkan, sesuai dengan arahan Presiden yang bertekad menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagai fokus pemerintahan, SDM sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu capital utama pembangunan.
"Peningkatan kualitas dan daya saing pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor keuangan termasuk di dalamnya profesi keuangan dapat berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi yang kredibel," terang dia.
"Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi profesi keuangan untuk beradaptasi atau malah kehilangan daya saingnya apabila tidak merespon perubahan-perubahan ini," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (8/10/2019)
Dia menambahkan, sinergi antara pemerintah dan profesi keuangan serta pelaku industri sangat diperlukan dalam memajukan perekonomian di masa yang akan datang. Pelaku profesi menurutnya harus menerapkan long-life learning karena saat ini perubahan drastis dapat terjadi dalam kedipan mata.
"Jika Anda tidak terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan merespon cepat terhadap perubahan, maka Anda sekalian akan menjadi tertinggal dan bisa jadi dalam 5 tahun ke depan, jasa penilaian, akuntasi maupun aktuaria akan digantikan oleh robot yang menggunakan sistem algoritma dalam menjalankan tugasnya," jelasnya.
Dia menambahkan, sesuai dengan arahan Presiden yang bertekad menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagai fokus pemerintahan, SDM sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu capital utama pembangunan.
"Peningkatan kualitas dan daya saing pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor keuangan termasuk di dalamnya profesi keuangan dapat berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi yang kredibel," terang dia.
(akr)