Bentoel Borong 9.000 Ton Tembakau dari Petani Binaan di Lombok

Senin, 14 Oktober 2019 - 12:41 WIB
Bentoel Borong 9.000...
Bentoel Borong 9.000 Ton Tembakau dari Petani Binaan di Lombok
A A A
LOMBOK - Bentoel Group hari ini mengadakan perayaan pembelian raya tembakau mitra petani di Desa Kalianyar, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak 9.000 ton tembakau jenis Flue Cured Virginia (FCV) dibeli dari 1.226 mitra petani di Lombok Tengah dan Lombok Timur pada tahun ini.

Kemitraan Bentoel dengan petani telah berlangsung sejak 2002 yang didukung program social responsibility in tobacco production kemudian bertransformasi menjadi program tembakau berkesinambungan atau Sustainable Tobacco Program (STP) pada 2016.

Program kemitraan dengan petani telah membantu penyerapan tenaga kerja sebanyak 400 orang per hektare. Program ini memberikan margin keuntungan sekitar 15-25% tergantung pengelolaan biaya produksi petani, produktivitas, dan kualitas.

"Bentoel Group terus berkomitmen menjalin kemitraan dengan para petani di Lombok dan mendukung pengembangan pertanian tembakau secara berkelanjutan. Kami juga mengapresiasi dukungan pemerintah atas program kemitraan ini," ujar Presiden Komisaris Independen Bentoel Group Hendro Martowardjojo di Lombok Timur, Senin (14/10/2019).

Lombok merupakan salah satu wilayah penghasil tembakau terbesar di Indonesia dengan tanaman tembakau jenis FCV. Daun tembakau ini berkualitas tinggi yang dipakai perusahaan untuk produk -produk berkelas dunia. "Kami distribusikan lagi baik secara nasional maupun kebutuhan ekspor," kata Hendro.

Director Legal and External Affairs Bentoel Group Mercy Francisca Hutahaean menuturkan, Bentoel telah memperluas ekspor produksi ke 19 negara termasuk ke Jepang dan Korea yang menerapkan standar tinggi dan regulasi ketat terkait produk tembakau. Negara tujuan ekspor di antaranya Malaysia, Taiwan, Singapura, dan Kamboja.

"Total nilai ekspor telah mencapai Rp5,8 triliun. Melalui ekspor, perusahaan ikut berkontribusi meningkatkan neraca ekspor dan mendatangkan devisa bagi Indonesia," ucapnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5674 seconds (0.1#10.140)