Vietnam Jadi Tuan Rumah F1, Wisatawan Diproyeksi Naik 30%

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 05:01 WIB
Vietnam Jadi Tuan Rumah...
Vietnam Jadi Tuan Rumah F1, Wisatawan Diproyeksi Naik 30%
A A A
JAKARTA - Pada November 2018 lalu Vietnam resmi terpilih sebagai tuan rumah kejuaraan Grand Prix ke-4 Formula satu (F1) di Asia setelah China, Jepang dan Singapura. Jika tak ada aral merintang, untuk pertama kalinya Vietnam akan menggelar balapan F1 di kota Hanoi pada 5 April 2020 mendatang.

Pejabat pemerintah dan stakeholder di Vietnam melihat momentum perhelatan ajang bergengsi itu sebagai peluang untuk meningkatkan wisatawan domestik dan mancanegara ke Vietnam. Dengan F1, pariwisata akan berkembang dan wisatawan diperkirakan akan meningkat 30%.

Industri pariwisata pun diperkirakan akan menyumbang 10% dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam pada 2020. Sebagai catatan, PDB Vietnam per kapita adalah sebesar USD2,726, sementara pendapatan lebih tinggi di kota-kota besar di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh.

Setidaknya 1 triliun Dong atau setara USD42,9 juta akan diinvestasikan oleh Vietnam Grand Prix Co untuk menjadi tuan rumah acara ini, seperti dilaporkan situs berita Tri Thuc Tre, mengutip informasi dari Komite Rakyat Hanoi.

Dari segi kesiapan akomodasi, di Hanoi saja saat ini terdapat 35.000 perusahaan akomodasi wisata dengan hampir 61.000 kamar, termasuk 67 hotel bintang tiga hingga lima (terdiri dari 10.000 kamar) dan tujuh apartemen wisata mewah (1.350 kamar).

Dengan investasi substansial untuk menjadi tuan rumah acara internasional tersebut, pemerintah dan pelaku industri di Vietnam meyakini hajatan besar ini akan menciptakan lebih banyak pekerjaan dan acara internasional lainnya yang lebih besar juga akan didorong untuk berlangsung di Vietnam dengan infrastruktur yang ditingkatkan.

Dalam upaya mendorong pariwisata, permintaan untuk pekerja profesional pariwisata dan perhotelan yang terampil juga akan meningkat. Hal ini direspon oleh School of Tourism & Hospitality Singapore Management Institute Institute of Singapore (MDIS) yang akan menawarkan program Diploma yang selaras dengan kebutuhan industri melalui Tourism and Hospitality Operations.

Bermitra dengan University of Sunderland, The School of Tourism & Hospitality menawarkan gelar Sarjana dan Magister bidang pariwisata dan manajemen perhotelan untuk memenuhi permintaan SDM pariwisata dan perhotelan yang meningkat. Gelar ini akan sama dengan gelar yang diberikan kepada siswa di kampus utama universitas di Inggris.

Kepala MDIS School of Tourism & Hospitality Isaac Joshua menjelaskan, program Professional Diploma dalam Tourism and Hospitality Operations juga mengadopsi pendekatan yang berbasis pada kebutuhan industri dan pembelajaran yang berbasis keterampilan untuk semua kelompok umur yang tertarik untuk mengeksplorasi industri pariwisata dan perhotelan yang berkembang pesat.

"Program ini berfokus pada pencapaian pengetahuan dasar dan operasional dari perdagangan pariwisata dan perhotelan selain menekankan keterampilan praktis mendasar yang diperlukan untuk berhasil di lingkungan kerja," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2019).

Isaac mengungkapkan, Professional Diploma merupakan program dasar holistik yang memungkinkan peserta didik mengakses peluang tanpa batas dalam industri pariwisata dan perhotelan global, termasuk Vietnam.

Menurutnya, siswa yang berusaha untuk maju dapat melanjutkan ke International Foundation Diploma dalam Manajemen Perjalanan, Pariwisata dan Perhotelan, Higher Diploma dalam Pariwisata, Perhotelan dan Manajemen Event, Sarjana Sains (Honours) dalam International Tourism and Hospitality Management, hingga akhirnya Magister Ilmu Pariwisata dan Perhotelan.

"Memiliki keterampilan dan kompetensi yang diperlukan dalam manajemen pariwisata dan perhotelan akan memberikan mahasiswa keunggulan kompetitif yang menarik dan penting di lingkungan kerja internasional dan memberi mereka peluang karir yang lebih baik di bidang pariwisata dan perhotelan," pungkasnya.

Vietnam menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta orang pada 2020, dengan target devisa pariwisata mencapai USD35 miliar dan berkontribusi 10% terhadap PDB. Oleh karena itu, kebutuhan tenaga kerja terampil di bidang pariwisata dan perhotelan diproyeksikan akan tinggi.

SDM pariwisata dan perhotelan ini tidak hanya membutuhkan pengetahuan khusus industri di pasar Vietnam, tetapi juga pengetahuan praktis dan keterampilan lain untuk melayani pasar pariwisata global yang terus tumbuh. Pada 2030 diproyeksikan jumlah wisatawan global meningkat menjadi 1,8 miliar.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0918 seconds (0.1#10.140)