Dipanggil ke Istana, Nadiem Isyaratkan Anak Muda Isi Kabinet Jokowi

Senin, 21 Oktober 2019 - 11:26 WIB
Dipanggil ke Istana, Nadiem Isyaratkan Anak Muda Isi Kabinet Jokowi
Dipanggil ke Istana, Nadiem Isyaratkan Anak Muda Isi Kabinet Jokowi
A A A
JAKARTA - Kedatangan Bos Gojek Nadiem Makarim ke Istana pagi ini seakan mengonfirmasi ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan ingin melibatkan banyak orang muda potensial dalam kabinetnya.

Nadiem tiba di Istana pukul 10.17 WIB. Dia enggan menjawab saat diberondong wartawan terkait kedatangannya ke Istana. "Tunggu Presiden ya," kata Nadiem di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2019).

Dari sisi usia dan kapabalitas, Nadiem memang terbilang memenuhi kriteria Tak hanya muda usia, Nadiem pun amat paham menghadapi disrupsi seiring perkembangan teknologi digital yang sangat pesat. Terbukti, Gojek yang dibesutnya menjadi perusahaan startup skala Decacorn dan termasuk terbesar di Asia Tenggara. (Baca Juga: Jelang Pengumuman Kabinet, Bos Gojek Merapat ke Istana)
Dilansir dari Wikipedia, berikut profil singkat pria bernama lengkap Nadiem Anwar Makarim ini. CEO Gojek tersebut lahir di Singapura, 4 Juli 1984. Nadiem Anwar Makarim adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab. Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.

Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura.Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat.

Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.

Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia.Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor.

Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya . Saat ini, Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia, dan menjadi salah satu dari 19 decacorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai USD10 miliar.

Tidak hanya itu, Gojek telah bertransformasi menjadi super app, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay.

Bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.

Tahun 2016, Nadiem menerima penghargaan The Straits Times Asian of the Year, dan merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut sejak pertama kali didirikan pada tahun 2012.

Penghargaan Asian of the Year diberikan kepada individu atau kelompok yang secara signifikan berkontribusi pada meningkatkan kesejahteraan orang di negara mereka atau Asia pada umumnya.

Beberapa penerima sebelumnya termasuk pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping dan Presiden Myanmar Thein Sein.

Penghargaan tersebut datang karena perusahaan berfokus pada peningkatan kesejahteraan sektor informal. Pada saat yang sama, ini dapat membantu menyediakan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia dengan mengubah pasar dan model bisnis tradisional.

Pada Mei 2019, Nadiem menjadi tokoh termuda se-Asia yang menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis.

Penghargaan diberikan kepada individu atau organisasi yang berkontribusi bagi pengembangan kawasan Asia dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Asia. Penghargaan ini berkaitan dengan kontribusi Gojek dalam mendorongpertumbuhan ekonomi, memudahkan keseharian pengguna hingga meningkatkan pendapatan mitranya.

Gojek berkontribusi Rp55 triliun terhadap perekonomian Indonesia, dengan penghasilan rata-rata mitra Go-Ride dan Go-Car naik 45% dan 42% setelah bergabung dengan Gojek, dan volume transaksi UMKM Kuliner naik 3.5 kali lipat semenjak menjadi mitra GoFood.

Tahun 2017, Gojek masuk dalam Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World, dan mendapatkan peringkat 17. Pada 2019, Gojek kembali menjadi satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang masuk ke daftar Fortune’s 50, dan naik ke peringkat 11 dari 52 perusahaan kelas dunia.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7508 seconds (0.1#10.140)