Kontribusi Grab di Bandung Capai Rp10,1 Triliun

Jum'at, 25 Oktober 2019 - 05:16 WIB
Kontribusi Grab di Bandung...
Kontribusi Grab di Bandung Capai Rp10,1 Triliun
A A A
BANDUNG - Kontribusi Grab terhadap perekonomian di Kota Bandung, Jawa Barat, diklaim mencapai Rp10,1 triliun pada 2018. Angka tersebut diperkirakan terus meningkat, seiring naiknya akses masyarakat terhadap transportasi dan pemesanan makanan secara online.

Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno, mengatakan survei yang dilakukan di lima kota di Indonesia, kontribusi Grab terhadap Kota Bandung mencapai Rp10,1 triliun tahun 2018. Kontribusi terbesar dihasilkan oleh Grab Bike dengan nilai Rp4,59 triliun.

Di posisi kedua, disusul oleh Grab Food dengan nilai kontribusi sebesar Rp3,76 triliun. Grab Bike dan GrabCar juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja di Kota Bandung. Di mana, sebelum bermitra dengan Grab, 38% mitra Grab Bike dan 39% mitra Grab Car tidak memiliki sumbe penghasilan sama sekali.

"Jika sektor swasta secara aktif menciptakan program-program untuk komunitas lokal, maka teknologi dapat lebih dijangkau oleh lebih banyak orang. Grab ingin membangun platform yang inklusif, dan telah menjadi komitmen kami menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negara," kata Tri Sukma, Kamis (24/10/2019).

Secara nasional, kata dia, survei yang dilakukan di lima kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan, dapat diestimasi kehadiran Grab telah memberi kontribusi kepada perekonomian nasional Indonesia sebesar Rp48,9 triliun.

Kontribusi ekonomi nasional itu didapat salah satunya melalui penciptaan lapangan tenaga kerja. Dari data terlihat bahwa 32% mitra GrabBike dan 24% mitra GrabCar sebelumnya tidak memiliki pendapatan tetap.

Dengan menawarkan peluang pendapatan kepada sekitar 300.000 pengemudi dan 40.000 agen Kudo individual yang sebelumnya menganggur, diperkirakan input ekonomi Grab mencapai Rp16,4 triliun pada 2018.

Sementara dalam laporan Dampak Sosial Grab 2018-2019 yang diluncurkan pada 24 September, diestimasi kontribusi Grab mencapai USD5,8 miliar (Rp81,5 triliun) terhadap perekonomian Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga Maret 2019.

Dampak sosial Grab tampak pada dua aspek. Pertama pembukaan akses perbankan kepada usaha kecil dan menengah (UKM). Dimana 1,7 juta UKM di Asia Tenggara telah dibantu Grab untuk membuka rekening bank pertama mereka.

Peneliti Ekonomi Tenggara Strategies, Lionel Priyadi, menjelaskan formulasi kebijakan terkait ekonomi digital seharusnya mempertimbangkan kesejahteraan seluruh pihak terkait agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal.

Melalui riset ini, bisa melihat bagaimana Grab memberikan peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, termasuk Bandung, untuk mengambil peran dalam ekonomi digital.

"Pertumbuhan ekonomi ini harus bisa dinikmati oleh setiap orang dari berbagai kalangan di Indonesia, mulai dari bisnis-bisnis skala kecil hingga masyarakat umum. Satu-satunya cara kita semua dapat meraih kesuksesan adalah dengan memastikan setiap pihak benar-benar menjalankan fungsinya," jelas dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3931 seconds (0.1#10.140)