Dipanggil Istana, Ini Profil Budi Gunadi Sadikin dan Suahasil Nazara
A
A
A
JAKARTA - Para calon wakil menteri Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan diumumkan pukul 14.00 WIB nanti. Nama-nama wakil menteri sektor ekonomi dipastikan sangat ditunggu oleh pelaku pasar dan investor.
Ekonom Indef Bhima Yudisthira mengatakan, idealnya wakil menteri diisi oleh kalangan profsional agar tidak terjadi kepentingan sendiri ataupun partai. "Idealnya berlatar profesional, pejabat karier dari internal karena lebih memahami proses birokrasi dan budaya organisasi. Track record dan integritas juga penting," ujar Bhima saat dihubung SINDonews di Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Sedangkan Ekonom Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Abrar PG Talattov menyarankan agar wakil menteri BUMN diisi oleh beberapa direksi di perusahaan pelat merah. "Dirut BUMN justru akan sangat membantu kerja Menteri baik dalam perbaikan manajemen baik di internal Kementerian BUMN maupun dalam upaya mendorong perbaikan tata kelola BUMN sehingga bisa fokus untuk meningkatkan ekspansi bisnis ke pasar Internasional," jelasnya.
Lantas siapa saja calon Wakil Menteri Ekonomi Kabinet Jokowi Widodo, dalam data yang dikumpulkan SINDOnews berikut prediksi wakil menteri ekonomi:
1. Wakil Menteri BUMN
Untuk posisi wakil menteri BUMN, saat ini Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin palin santer dikabarkan akan menduduki posisi tersebut. Terlebih setelah pagi ini dipanggil datang ke Istana, Budi diperkirakan akan menjadi wakil menteri BUMN membantu Erick Thohir.
Budi Gunadi Sadikin memulai kariernya di sektor perbankan ketika bergabung dengan PT Bank Bali sebagai GM Electronic Banking. Selanjutnya karier Budi terus menanjak dengan menjadi Chief GM Jakarta Region dan Chief GM Human Resources hingga akhir 1999.
Pria kelahiran 1964 ini melanjutkan karier baru di perbankan asing dengan bergabung di ABN Amro Bank Indonesia hingga akhir 2004. Selesai itu, Budi melanjutkan kariernya di PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai EVP Head of Consumer Banking dan Director Adira Quantum Multi Finance.
Budi diangkat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada 23 Mei 2011 dan telah menjalani 2 periode jabatan. Oleh karena itu, sesuai dengan aturan yang ada Budi tak bisa dipilih kembali.
Dia kemudian melepas jabatan sebagai Direktur Utama Bank Mandiri melalui Rapat Umum pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung pada 21 Maret 2016. Untuk menggantikan Budi, pemegang saham Bank Mandiri menunjuk Kartika Wirjoatmodjo.
Pria lulusan teknik sipili Institute Teknologi Bandung 1980 ini menimba pendidikan ekonominya di Washington University Amerika Serikat.
2. Wakil Menteri Keuangan
Kedatangan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara yang dipanggil ke Istana pada hari ini mencuatkan kabar bahwa dirinya akan didapuk menjadi wakil Menteri Keuangan membantu Sri Mulyani.
Sebagai informasi, Suahasil lahir di Jakarta pada tanggal 23 November 1970. Meraih gelar Sarjana Ekonomi (SE) dari Universitas Indonesia pada tahun 1994, kemudian mendapatkan gelar Master of Science (MSc) dari Cornell University USA pada tahun 1997. Pada tahun 2003, meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD) dari University of Illinois at Urbana-Champaign USA.
Suahasil Nazara menjadi PNS sebagai dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) sejak 1999, dan pada tahun 2009 mendapatkan gelar Guru Besar (profesor) di bidang Ilmu Ekonomi. Di lingkungan FEB-UI, Suahasil pernah menjadi Kepala Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi (2004-2005), Kepala Lembaga Demografi (2005-2008), dan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi (2009-2013).
Pernah menjadi anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan bidang Desentralisasi Fiskal (2009-2011). Suahasil juga aktif di Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sebagai pengurus, dan juga pernah memegang jabatan Wakil Ketua Komite Pengawas Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) pada periode 2009-2015. Jabatan lain yang pernah didudukinya adalah Koordinator Pokja Kebijakan di Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada Kantor Wakil Presiden RI (2010-2015), serta menjadi Anggota Dewan Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada 2013-2014.
Sejak tanggal 6 Februari 2015 menjalankan tugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal, dan pada tanggal 31 Oktober 2016 dilantik oleh Menteri Keuangan sebagai pejabat definitif Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan.
Ekonom Indef Bhima Yudisthira mengatakan, idealnya wakil menteri diisi oleh kalangan profsional agar tidak terjadi kepentingan sendiri ataupun partai. "Idealnya berlatar profesional, pejabat karier dari internal karena lebih memahami proses birokrasi dan budaya organisasi. Track record dan integritas juga penting," ujar Bhima saat dihubung SINDonews di Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Sedangkan Ekonom Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Abrar PG Talattov menyarankan agar wakil menteri BUMN diisi oleh beberapa direksi di perusahaan pelat merah. "Dirut BUMN justru akan sangat membantu kerja Menteri baik dalam perbaikan manajemen baik di internal Kementerian BUMN maupun dalam upaya mendorong perbaikan tata kelola BUMN sehingga bisa fokus untuk meningkatkan ekspansi bisnis ke pasar Internasional," jelasnya.
Lantas siapa saja calon Wakil Menteri Ekonomi Kabinet Jokowi Widodo, dalam data yang dikumpulkan SINDOnews berikut prediksi wakil menteri ekonomi:
1. Wakil Menteri BUMN
Untuk posisi wakil menteri BUMN, saat ini Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin palin santer dikabarkan akan menduduki posisi tersebut. Terlebih setelah pagi ini dipanggil datang ke Istana, Budi diperkirakan akan menjadi wakil menteri BUMN membantu Erick Thohir.
Budi Gunadi Sadikin memulai kariernya di sektor perbankan ketika bergabung dengan PT Bank Bali sebagai GM Electronic Banking. Selanjutnya karier Budi terus menanjak dengan menjadi Chief GM Jakarta Region dan Chief GM Human Resources hingga akhir 1999.
Pria kelahiran 1964 ini melanjutkan karier baru di perbankan asing dengan bergabung di ABN Amro Bank Indonesia hingga akhir 2004. Selesai itu, Budi melanjutkan kariernya di PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai EVP Head of Consumer Banking dan Director Adira Quantum Multi Finance.
Budi diangkat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada 23 Mei 2011 dan telah menjalani 2 periode jabatan. Oleh karena itu, sesuai dengan aturan yang ada Budi tak bisa dipilih kembali.
Dia kemudian melepas jabatan sebagai Direktur Utama Bank Mandiri melalui Rapat Umum pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung pada 21 Maret 2016. Untuk menggantikan Budi, pemegang saham Bank Mandiri menunjuk Kartika Wirjoatmodjo.
Pria lulusan teknik sipili Institute Teknologi Bandung 1980 ini menimba pendidikan ekonominya di Washington University Amerika Serikat.
2. Wakil Menteri Keuangan
Kedatangan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara yang dipanggil ke Istana pada hari ini mencuatkan kabar bahwa dirinya akan didapuk menjadi wakil Menteri Keuangan membantu Sri Mulyani.
Sebagai informasi, Suahasil lahir di Jakarta pada tanggal 23 November 1970. Meraih gelar Sarjana Ekonomi (SE) dari Universitas Indonesia pada tahun 1994, kemudian mendapatkan gelar Master of Science (MSc) dari Cornell University USA pada tahun 1997. Pada tahun 2003, meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD) dari University of Illinois at Urbana-Champaign USA.
Suahasil Nazara menjadi PNS sebagai dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) sejak 1999, dan pada tahun 2009 mendapatkan gelar Guru Besar (profesor) di bidang Ilmu Ekonomi. Di lingkungan FEB-UI, Suahasil pernah menjadi Kepala Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi (2004-2005), Kepala Lembaga Demografi (2005-2008), dan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi (2009-2013).
Pernah menjadi anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan bidang Desentralisasi Fiskal (2009-2011). Suahasil juga aktif di Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sebagai pengurus, dan juga pernah memegang jabatan Wakil Ketua Komite Pengawas Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) pada periode 2009-2015. Jabatan lain yang pernah didudukinya adalah Koordinator Pokja Kebijakan di Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada Kantor Wakil Presiden RI (2010-2015), serta menjadi Anggota Dewan Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada 2013-2014.
Sejak tanggal 6 Februari 2015 menjalankan tugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal, dan pada tanggal 31 Oktober 2016 dilantik oleh Menteri Keuangan sebagai pejabat definitif Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan.
(fjo)