Kukuhkan Tiga Profesor Riset, Mentan Dorong Varietas Baru dan Bertani Efektif

Selasa, 29 Oktober 2019 - 16:22 WIB
Kukuhkan Tiga Profesor Riset, Mentan Dorong Varietas Baru dan Bertani Efektif
Kukuhkan Tiga Profesor Riset, Mentan Dorong Varietas Baru dan Bertani Efektif
A A A
JAKARTA - Dalam membangun pertanian Indonesia yang lebih efektif dan efisien, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengerahkan seluruh peneliti, guru besar, dan para profesor riset. Hal tersebut diungkapkan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai orasi pengukuhan tiga profesor riset di Auditorium Sadikin Sumintakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan, Bogor.

Menurutnya, para profesor riset ini harus bisa menyelesaikan segala masalah science teknologi, maka harus hadir dan harus bisa menjadi energi-energi baru untuk pembangunan pertanian yang lebih baik. "Oleh karena itu bersama peneliti dari kementerian dengan menggunakan seluruh kekuatan guru besar, para peneliti, dalam hal ini bagi negara dan bisa menemukan varietas-varietas dan cara-cara bertani baru agar lebih efektif dan efisien," ujar politisi Nasdem itu.

Tak hanya itu, para peneliti ini juga harus mampu melakukan, sebuah gerakan-gerakan untuk menopang industri. "Ini sangat penting dalam menopang dan memberikan kontribusi yang kuat dari hadirnya petani-petani varietas baru yang berkualitas," katanya.

Terkait tudingan mantan Mentan adanya data lahan baku sawah yang disahkan empat lembaga sebagai data mafia, pihaknya mengaku akan melakukan sinkronisasi data pertanian dengan Badan Pusat Statistik (BPS). "Saya hari ini kita akan rapat. Kita berharap ada kesatuan data yang ada, tidak boleh saling klaim kita itu Kementerian Pertanian (Kementan) yang lain tidak boleh pegang data lain," jelasnya.

Tapi harus memang data dari BPS yang benar-benar akurat, data tersebut harus diyakini bersama, karena ini berkaitan dengan kepentingan rakyat. "Kita tidak boleh lagi mempunyai data yang berbeda, sama-sama memimpin rakyat dan negara, mestinya menjadi satu data. Bayangkan jika memiliki data berbeda kemudian data itu tidak akurat," ujarnya.

Pihaknya yakin data BPS yang memang harus diyakini. Maka dari itu, pihaknya mengajak untuk bersama-sama meyakini. "Semua pejabat eselon I dan II semua kementerian harus duduk bersama tunjukan mana data yang benar, termasuk kementerian perdagangan," paparnya.

Di bagian lain, terkait dengan aspirasi petani yang mengalami gagal panen akibat kemarau panjang, pihaknya berjanji dalam dua pekan bakal kerja keras. "Kerugian akibat gagal panen karena kemarau. Dalam dua Minggu ini harus kerja keras untuk memastikan, karena bisa dimaklumi musim kemarau sekarang cukup panjang. Maka kompensasi-kompensasi panen harus dilakukan, saya sementara lagi main dengan pencitraan satelit yang ada. Untuk melakukan pemetaan-pemetaan yang kuat," ujarnya.

Sambung Mentan menegaskan, kompensasi itu artinya memilah mana daerah yang masih kering dan basah sehingga dengan demikianlah suplainya bisa kita atur. "Kita harus bisa menjamin perut rakyat yang 267 juta itukan nggak gampang, harus diurus dengan benar," terangnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7395 seconds (0.1#10.140)