Inflasi Oktober Sebesar 0,02%, BI: Daya Beli Terjaga
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai tingkat inflasi bulan Oktober sebesar 0,02% (month to month) sebagai bukti bahwa inflasi cukup terkendali dan terjaganya daya beli masyarakat.
Adapun angka inflasi tahunan kalender 2019 yakni 2,22%. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun adalah sebesar 3,13% (year on year/yoy).
Data Badan Pusat Statistk (BPS) menerangkan inflasi Oktober sebesar 0,02% ditopang oleh menurunnya inflasi pada kelompok inti dan deflasi pada kelompok volatile food.
Sebagai rincian, kenaikan harga pada komoditas daging ayam ras hampir stagnan, yaitu 0,05%. Lalu bawang merah mengalami kenaikan hanya 0,02% serta beras, ketimun, tomat sayur, dan jeruk yang masing-masing naik 0,01%.
Di sisi lain, terjadi penurunan harga pada komoditas seperti cabai merah sebesar 0,09%, telur ayam ras 0,03%, cabai rawit 0,02%, serta ikan segar, kentang, cabai hijau, dan bawang putih yang masing-masing turun 0,01%.
"Realiasinya ini bahkan lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Perry menilai, data-data tersebut menunjukkan inflasi terkendali dan mendukung terjaganya daya beli masyarakat.
"Dari situ terlihat bahwa inflasi rendah dan terkendali. Ini mendukung terjaganya daya beli masyarakat dengan harga-harga yang terkendali ini," terangnya.
Perry menyakini hingga akhir tahun, tingkat inflasi akan tetap terjaga dikisaran target BI yakni 3,5% plus minus 1%. "Pada akhir tahun ini diperkirakan inflasi akan di bawah titik tengah sasaran 3,5%," katanya.
Adapun angka inflasi tahunan kalender 2019 yakni 2,22%. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun adalah sebesar 3,13% (year on year/yoy).
Data Badan Pusat Statistk (BPS) menerangkan inflasi Oktober sebesar 0,02% ditopang oleh menurunnya inflasi pada kelompok inti dan deflasi pada kelompok volatile food.
Sebagai rincian, kenaikan harga pada komoditas daging ayam ras hampir stagnan, yaitu 0,05%. Lalu bawang merah mengalami kenaikan hanya 0,02% serta beras, ketimun, tomat sayur, dan jeruk yang masing-masing naik 0,01%.
Di sisi lain, terjadi penurunan harga pada komoditas seperti cabai merah sebesar 0,09%, telur ayam ras 0,03%, cabai rawit 0,02%, serta ikan segar, kentang, cabai hijau, dan bawang putih yang masing-masing turun 0,01%.
"Realiasinya ini bahkan lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Perry menilai, data-data tersebut menunjukkan inflasi terkendali dan mendukung terjaganya daya beli masyarakat.
"Dari situ terlihat bahwa inflasi rendah dan terkendali. Ini mendukung terjaganya daya beli masyarakat dengan harga-harga yang terkendali ini," terangnya.
Perry menyakini hingga akhir tahun, tingkat inflasi akan tetap terjaga dikisaran target BI yakni 3,5% plus minus 1%. "Pada akhir tahun ini diperkirakan inflasi akan di bawah titik tengah sasaran 3,5%," katanya.
(ven)