Kadin Proyeksi Sektor Pariwisata Bakal Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksi pertumbuhan pariwisata Indonesia akan meningkat di akhir tahun. Ketua Kadin Rosan P Roeslani mengaku optimis target angka pertumbuhan pariwisata Indonesia bisa tercapai. Pasalnya dua bulan terakhir di 2019 ini sudah memasuki musim liburan.
"Paling kalau saya bilang ya pariwisata, karena liburan anak sekolah pas Desember. Dan Desember adalah bulan yang bagus untuk menarik pariwisata," ujar Rosan di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Dia melanjutkan biasanya wisatawan asing akan berlibur pada musim dingin yang datang pada bulan November, Desember hingga Januari 2019. "Karena di luar negeri ini lagi musim dingin. Kalau kita datanya, orang Russia paling banyak datang saat november, Desember, dan Januari," ucapnya.
Menurut Rosan, pemerintah harus pintar-pintar promosi objek wisata kepada negara-negara di luar negeri. Misalnya ke Rusia yang biasannya selalu aktif liburan pada bulan November dan Desember untuk merayakan natal dan tahun baru.
Di sisi lain pemerintah juga harus membenahi pelayan pada objek-objek wisata yang ada sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung jauh-jauh ke Indonesia. "Jadi kita mesti pinter juga lihatnya. Oh ini musim dingin, jadi kita mungkin aktif promosi ke negara-negara tersebut. Kalau di parawisata saya rasa itu salah satu yang mesti didorong," jelasnnya
Sementara untuk investasi dirinya menilai akan sangat sulit memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena menurutnya, saat ini ekonomi global sedang sulit. Ditambah lagi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan juga tidak akan langsung memberikan dampak cepat. Sebab sifat dari investasi adalah membutuhkan waktu dari mulai negosiasi hingga realisasi.
"Secara industri dan investasi itu pasti makan waktu. Dan bukan hanya sampai Desember, tetapi ke depannya pariwisata mesti didorong. Tetapi untuk menjaga daya beli, menjaga ekonomi berputar, pariwisata dalam dua bulan ini bakal meningkat. Saya sih liatnya begitu," jelasnnya.
"Paling kalau saya bilang ya pariwisata, karena liburan anak sekolah pas Desember. Dan Desember adalah bulan yang bagus untuk menarik pariwisata," ujar Rosan di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Dia melanjutkan biasanya wisatawan asing akan berlibur pada musim dingin yang datang pada bulan November, Desember hingga Januari 2019. "Karena di luar negeri ini lagi musim dingin. Kalau kita datanya, orang Russia paling banyak datang saat november, Desember, dan Januari," ucapnya.
Menurut Rosan, pemerintah harus pintar-pintar promosi objek wisata kepada negara-negara di luar negeri. Misalnya ke Rusia yang biasannya selalu aktif liburan pada bulan November dan Desember untuk merayakan natal dan tahun baru.
Di sisi lain pemerintah juga harus membenahi pelayan pada objek-objek wisata yang ada sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung jauh-jauh ke Indonesia. "Jadi kita mesti pinter juga lihatnya. Oh ini musim dingin, jadi kita mungkin aktif promosi ke negara-negara tersebut. Kalau di parawisata saya rasa itu salah satu yang mesti didorong," jelasnnya
Sementara untuk investasi dirinya menilai akan sangat sulit memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena menurutnya, saat ini ekonomi global sedang sulit. Ditambah lagi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan juga tidak akan langsung memberikan dampak cepat. Sebab sifat dari investasi adalah membutuhkan waktu dari mulai negosiasi hingga realisasi.
"Secara industri dan investasi itu pasti makan waktu. Dan bukan hanya sampai Desember, tetapi ke depannya pariwisata mesti didorong. Tetapi untuk menjaga daya beli, menjaga ekonomi berputar, pariwisata dalam dua bulan ini bakal meningkat. Saya sih liatnya begitu," jelasnnya.
(akr)