Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global, Tim Ekonomi Airlangga Harus Fokus
A
A
A
JAKARTA - Dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang diproyeksi Bank Indonesia (BI) masih akan penuh ketidakpastian dan suram, tantangan periode kedua Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) jauh lebih berat. Tiga tahun berturut-turut, pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah kan tidak tercapai.
"Satu PR saja belum terselesaikan dan beban masih ada kedepannya. Mandat yang sudah diberikan harus dilakukan sebaik-baiknya. Karena tantangan ke depan semakin berat, contohnya kondisi ekonomi global yang semakin berat," ujar Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati di Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2019 tercatat hanya mencapai 5,02 membuktikan adanya perlambatan. Maka Enny memprediksi kinerja pertumbuhan ekonomi 2019 yang berada di angka 5,2% akan sulit tercapai. Selain itu, kemiskinan juga belum turun secara signifikan dan kesenjangan antar daerah tidak akan tercapai.
"Tim ekonomi yang dipimpin Airlangga Hartarto cukup berat. Pak Menko yang maju sebagai calon ketum Partai Golkar, harus fokus dalam membenahi ekonomi kita? Makanya dari awal kita sudah rekomendasikan ke pemerintah tidak ada rangkap jabatan," paparnya.
Yang pasti pertama, tantangan ke depan jauh lebih berat. Kemarin, menperin juga tidak bagus-bagus amat. Apalagi terang Direktur Indef itu, Menko tidak hanya mengurusi industri, tetapi di bawah menko ekonomi lebih banyak. Harus disatupadukan dengan koordinasi dengan kementerian lain.
"Tadinya saja mengurus satu kementerian tidak fokus. Harusnya bisa lebih fokus , tidak ada rangkap jabatan. Saya sepakat tidak ada rangkap jabatan," paparnya.
"Satu PR saja belum terselesaikan dan beban masih ada kedepannya. Mandat yang sudah diberikan harus dilakukan sebaik-baiknya. Karena tantangan ke depan semakin berat, contohnya kondisi ekonomi global yang semakin berat," ujar Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati di Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2019 tercatat hanya mencapai 5,02 membuktikan adanya perlambatan. Maka Enny memprediksi kinerja pertumbuhan ekonomi 2019 yang berada di angka 5,2% akan sulit tercapai. Selain itu, kemiskinan juga belum turun secara signifikan dan kesenjangan antar daerah tidak akan tercapai.
"Tim ekonomi yang dipimpin Airlangga Hartarto cukup berat. Pak Menko yang maju sebagai calon ketum Partai Golkar, harus fokus dalam membenahi ekonomi kita? Makanya dari awal kita sudah rekomendasikan ke pemerintah tidak ada rangkap jabatan," paparnya.
Yang pasti pertama, tantangan ke depan jauh lebih berat. Kemarin, menperin juga tidak bagus-bagus amat. Apalagi terang Direktur Indef itu, Menko tidak hanya mengurusi industri, tetapi di bawah menko ekonomi lebih banyak. Harus disatupadukan dengan koordinasi dengan kementerian lain.
"Tadinya saja mengurus satu kementerian tidak fokus. Harusnya bisa lebih fokus , tidak ada rangkap jabatan. Saya sepakat tidak ada rangkap jabatan," paparnya.
(akr)