Erick Thohir Bahas Peningkatan Investasi dengan Menteri Ekonomi Jepang

Rabu, 20 November 2019 - 20:20 WIB
Erick Thohir Bahas Peningkatan...
Erick Thohir Bahas Peningkatan Investasi dengan Menteri Ekonomi Jepang
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertemu dengan Menteri Negara Urusan Ekonomi dan Fiskal Jepang, Yasutoshi Nishimura, untuk membahas peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi.

Pada pertemuan ini, Erick mengapresiasi Pemerintah Jepang yang telah menunjukkan komitmennya dalam mendorong investasi di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur. Jepang secara konsisten berinvestasi di proyek-proyek strategis di Indonesia, seperti pembangkit listrik, jalan tol, MRT, perumahan, dan lain sebagainya.

Selain kerja sama dalam hal infrastruktur, kedua negara juga memiliki peluang kerja sama di bidang lain. "Indonesia dan Jepang merupakan sahabat yang memiliki hubungan khusus. Saya yakin sekarang merupakan momentum yang bagus untuk meningkatkan kerja sama, dimana Indonesia perlu berkolaborasi dengan Jepang dalam hal teknologi dan peningkatan skill SDM. Di sisi lain, Jepang juga perlu bantuan Indonesia untuk menyediakan tenaga kerja terampil."

"Kita perlu saling melengkapi, saling bersinergi terutama untuk tenaga kerja. Kerja sama ini tentunya sesuai dengan visi Presiden yaitu meningkatkan kapabilitas SDM kita," ujar Erick di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Erick juga menyampaikan peningkatan SDM dapat dilakukan di berbagai bidang termasuk bidang agrikultur dan kesehatan masyarakat. Agrikultur itu kaitannya dengan ketahanan pangan.

"Jepang adalah negara dengan teknologi agrikultur yang luar biasa. Indonesia harus belajar banyak dari Jepang untuk bisa meningkatkan kapasitas agrikultur, di sisi lain Jepang membutuhkan tenaga petani," jelasnya.

Dia pun menambahkan di bidang kesehatan, Jepang bisa membantu Indonesia untuk dapat meng-upgrade rumah sakit, di saat yang sama Jepang perlu tenaga perawat yang dapat disuplai dari Indonesia.

"Saya mengusulkan untuk melaksanakan pertemuan berkala setidaknya 6 bulan sekali agar dapat mengevaluasi, menindaklanjuti dan mengakselerasi semua kerja sama yang akan dilaksanakan, kendala semua pembicaraan menjadi lebih konkret," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1629 seconds (0.1#10.140)