Semua Menuju Hilirisasi, Jokowi Pede Defisit Perdagangan Selesai dalam 3 Tahun

Kamis, 21 November 2019 - 11:42 WIB
Semua Menuju Hilirisasi, Jokowi Pede Defisit Perdagangan Selesai dalam 3 Tahun
Semua Menuju Hilirisasi, Jokowi Pede Defisit Perdagangan Selesai dalam 3 Tahun
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keyakinannya, jika para pengusaha tambang mampu memproses barang-barang tambang menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, maka akan memiliki multiplier effect yang besar. Apabila hilirisasi tambang terwujud secara benar, maka dampaknya terutama bisa mengatasi current account deficit, defisit neraca berjalan dan defisit perdagangan yang sudah berpuluh tahun tidak bisa diselesaikan.

"Sudah saya perhitungkan, kalau semua menuju pada hilirisasi, saya yakin problem puluhan tahun, defisit neraca dan transaksi berjalan akan bisa diselesaikan dalam waktu tiga tahun saja, saya jamin. Ini baru berbicara satu komoditas, belum lainnya," ungkap Jokowi dalam Indonesian Mining Awards 2019 yang merupakan Penghargaan Tertinggi oleh Indonesian Mining Association (IMA).

Meski begitu Ia mengakui, bahwa ekspor dari dunia pertambangan memberikan kontribusi yang besar kepada neraca perdagangan. Tetapi juga menjadikan Indonesia ketergantungan pada ekspor dari dunia pertambangan yang begitu sangat besar saat ini.

Lantaran itu Presiden mengajak pentingnya hilirisasi, memulai memproses barang-barang tambang kita menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga negara memiliki nilai tambah dan memiliki multiplier effect yang besar kemana-mana, termasuk tentu saja dalam penciptaan lapangan kerja yang itu dibutuhkan oleh masyarakat.

"CAD kita sudah berpuluh tahun tidak bisa terselesaikan, sulit kita selesaikan meskipun kontribusi ekspor tambang sangat besar terhadap neraca pertambangan. Tapi hal ini disisi lain membuat kita ketergantungan pada komoditas tambang," ungkap Jokowi.

Lebih lanjut Ia meyakini banyak sekali yang bisa dilakukan dalam hilirisasi yang akan memberikan nilai tambah, akan muncul value added. Ia menunjuk contoh misalnya batubara, sekarang dengan teknologi ternyata bisa menjadi DME (dimethyl ether). LPG (liquified petroleum gas), bisa menjadi petrochemical tadi metanol dan lain-lain.

“Kalau ini muncul dari dunia pertambangan kita, ngapain kita impor LPG, ngapain kita impor petrokimia yang sangat besar sekali, langsung hilang itu, begitu ini muncul. Bapak/Ibu semuanya membangun ini, hilang itu yang namanya current account deficit kita. Saya jamin hilang, nggak akan lebih dari tiga tahun, kalau tambah satu komoditas, katakanlah batubara itu belok ke situ sebagian, rampung kita,” terang Presiden.

Jika masalah defisit neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan bisa diselesaikan, menurut Presiden Jokowi, pemerintah enggak akan ketakutan-ketakutan mengenai Rupiah dengan Dollar atau Rupiah dengan mata uang yang lain, akan aman.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7901 seconds (0.1#10.140)