Eksekutif Muda Sukses Pimpin Start-Up Trucking
A
A
A
Potensi pengembangan bisnis jasa angkut barang di Indonesia sangatlah besar. Utamanya, karena populasi negara kita merupakan yang ke-empat terbesar di dunia. Alasan itu pula yang membuat TheLorry, sebuah start-up asal Malaysia, untuk berekspansi ke negara +62. Perusahaan jasa angkutan barang dan jasa pindahan rumah yang beroperasi dengan menggunakan aplikasi dan website ini, berkonsentrasi pada pelayanan jasa charter kendaraan niaga mulai dari sewa mobil pick-up, sewa mobil box/ van, hingga sewa truk.
Dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, jasa angkut barang TheLorry berhasil merangkul ribuan mitra pemilik kendaraan niaga di 7 kota di pulau Jawa dan Bali. Prestasi tersebut diraih TheLorry dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun, dan tentunya tidak lepas dari kerja keras Country Manager TheLorry Indonesia, Alzamendi Qatryany.
Angkutan barang dan logistic bukanlah hal baru bagi Alzamendi, yang lebih akrab dipanggil Diko ini. Sebelum bergabung dengan TheLorry, Diko adalah Business Development dan Sales Marketing Manager di sebuah perusahaan logistik nasional. Ia adalah salah satu orang yang berjasa memasukkan perusahaan itu ke dalam lima besar brand logistik pilihan para netizen. Diko juga menggawangi tim perusahaan itu dalam bermitra dengan para raksasa e-commerce Indonesia.
Bagi Diko, memimpin start-up yang baru saja memasuki pasar sebesar Indonesia, memiliki tantangan tersendiri. Memulai semuanya dari nol, layaknya memiliki bayi yang baru lahir. Ia dan 10 anggota timnya menjadi tonggak pertama TheLorry menancapkan kehadirannya di Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan IT dari Multimedia University Malaysia dan Supply Chain Logistic dari Monash University Australia, Diko menyusun blueprint untuk bisnis TheLorry. Pada tahap awal, Diko dan timnya berhasil menjaring 500 mitra di Jabodetabek, berekspansi ke Bandung dan Yogyakarta, serta bekerja sama dengan market place besar seperti Tokopedia dan Shopee.
Pemikiran inovatif Diko dan dengan dukungan timnya yang sangat dinamis, Diko yakin dan optimis TheLorry bisa menjadi market leader. “Itu karena kami berbeda dari segi pricing, fitur-fitur yang ditawarkan dan fleksibilitas. Sehingga, kami bisa memberikan servis terbaik bagi para pengguna,” jelas Diko. Optimisme Diko memang bukanlah tanpa alasan. Menjelang penghujung 2019, jumlah total mitra TheLorry telah berkembang tiga kali lipat di 7 kota, yaitu Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar (Bali) dan Serang (Banten).
Dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, jasa angkut barang TheLorry berhasil merangkul ribuan mitra pemilik kendaraan niaga di 7 kota di pulau Jawa dan Bali. Prestasi tersebut diraih TheLorry dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun, dan tentunya tidak lepas dari kerja keras Country Manager TheLorry Indonesia, Alzamendi Qatryany.
Angkutan barang dan logistic bukanlah hal baru bagi Alzamendi, yang lebih akrab dipanggil Diko ini. Sebelum bergabung dengan TheLorry, Diko adalah Business Development dan Sales Marketing Manager di sebuah perusahaan logistik nasional. Ia adalah salah satu orang yang berjasa memasukkan perusahaan itu ke dalam lima besar brand logistik pilihan para netizen. Diko juga menggawangi tim perusahaan itu dalam bermitra dengan para raksasa e-commerce Indonesia.
Bagi Diko, memimpin start-up yang baru saja memasuki pasar sebesar Indonesia, memiliki tantangan tersendiri. Memulai semuanya dari nol, layaknya memiliki bayi yang baru lahir. Ia dan 10 anggota timnya menjadi tonggak pertama TheLorry menancapkan kehadirannya di Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan IT dari Multimedia University Malaysia dan Supply Chain Logistic dari Monash University Australia, Diko menyusun blueprint untuk bisnis TheLorry. Pada tahap awal, Diko dan timnya berhasil menjaring 500 mitra di Jabodetabek, berekspansi ke Bandung dan Yogyakarta, serta bekerja sama dengan market place besar seperti Tokopedia dan Shopee.
Pemikiran inovatif Diko dan dengan dukungan timnya yang sangat dinamis, Diko yakin dan optimis TheLorry bisa menjadi market leader. “Itu karena kami berbeda dari segi pricing, fitur-fitur yang ditawarkan dan fleksibilitas. Sehingga, kami bisa memberikan servis terbaik bagi para pengguna,” jelas Diko. Optimisme Diko memang bukanlah tanpa alasan. Menjelang penghujung 2019, jumlah total mitra TheLorry telah berkembang tiga kali lipat di 7 kota, yaitu Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar (Bali) dan Serang (Banten).
(atk)