BPJAMSOSTEK Dianugerahi 'Gold Rank' di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating ASRRAT 2019

Sabtu, 23 November 2019 - 18:59 WIB
BPJAMSOSTEK Dianugerahi Gold Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating ASRRAT 2019
BPJAMSOSTEK Dianugerahi 'Gold Rank' di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating ASRRAT 2019
A A A
NUSA DUA - Penghargaan Asia Sustainability Reporting Rating ASRRAT 2019 yang diprakarsai oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR) merupakan kegiatan penganugerahan kepada lembaga yang telah berhasil mengomunikasikan kinerja keberlanjutan kepada pemangku kepentingan melalui laporan berkelanjutan dengan baik.

Pada tahun kedua Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) yang sebelumnya disebut Sustainability Reporting Awards (SRA) telah dihelat sejak tahun 2005. Tahun ini digelar bersamaan dengan Konferensi Praktisi Keberlanjutan (SPC) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (23/11/2019).

Penghargaan ini memperkuat capaian BPJS Ketenagakerjaan yang kini dipanggil BPJAMSOSTEK tahun sebelumnya yang berhasil meraih penghargaan di ajang Sustainability Reporting Award (SRA) 2017 sebagai Runner Up pada kategori Best Goverment Institution Sustainability Report. Kali ini BPJAMSOSTEK dinobatkan sebagai peraih Gold Rank.

Sebanyak 50 lembaga dari 5 negara turut memperebutkan penghargaan ASRRAT 2019. Kelima negara tersebut adalah Malaysia, Singapura, Filipina, Bangladesh dan Indonesia. NCSR selaku penyelenggara menempatkan 50 asessor spesialis laporan keberlanjutan untuk memberikan penilaian kepada seluruh partisipan.

Hasil penilaian bergantung pada sebuah metodologi yang mengukur seberapa besar sebuah laporan menerapkan Global Reporting Initiative (GRI) Standard Guidelines dalam laporannya. GRI sendiri merupakan organisasi yang menyediakan kerangka kerja untuk pelaporan keberlanjutan yang dapat diadopsi oleh semua jenis organisasi di semua negara.

Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Evi Afiatin, menuturkan bahwa pencapaian ini merupakan pengakuan institusi independen terhadap komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk mendukung tercapainya tujuan inisiatif SDGs, seperti mengurangi kemiskinan, menjamin dan meningkatkan kesejahteraan penduduk, mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan produktif, serta untuk terus berupaya meningkatkan penyajian laporan keuangan dan laporan berkelanjutan yang transparan serta memenuhi standar global.

"Penghargaan ini adalah hasil dari proses penyusunan yang panjang dan penuh tantangan. Saya memberikan apresiasi atas kerja keras tim yang terlibat dalam proses pembuatan 'Integrated Report' ini yang merupakan gabungan dari financial report dan sustainability report. Dengan 'Integrated Report' kami berharap untuk dapat meningkatkan kultur 'integrated thinking' dan meninggalkan kultur silo di institusi kami, terus berupaya untuk menghasilkan nilai tambah tidak hanya terhadap nilai ekonomi, tetapi juga terhadap nilai sosial, lingkungan, 'governance', dan keberlanjutan", pungkas Evi.

Sementara itu ketua NCSR DR Ali Darwin mengungkapkan bahwa paling tidak ada tiga sinyal yang dapat ditangkap dari laporan keberlanjutan, pertama kinerja triple bottom line (ekonomi, lingkungan, dan sosial) perusahaan. Kedua dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas perusahaan dan ketiga pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9433 seconds (0.1#10.140)