Kesepakatan AS-China Masih Mengambang, Rupiah Diprediksi Tertahan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini diperkirakan tertahan. Tertahannya gerak naik mata uang Garuda itu dipicu sentimen negatif global belum adanya hasil positif kesepakatan dagang AS dan China.
Adapun, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Selasa (26/11/2019) ditutup mendatar dengan cenderung bergerak mixed alias variatif.
"Pasar masih mempertanyakan kelanjutan negosiasi meskipun para pejabat terkait dari dua negara memberikan pernyataan positif bahwa kesepakatan sudah dekat. Kekhawatiran ini yang masih menahan rupiah," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Dia melanjutkan, tekanan pada rupiah juga didorong oleh perdagangan saham yang masih terkoreksi saat penutupan kemarin. "IHSG yang masih tertekan juga memberikan sentimen negatif ke rupiah. Jadi hari ini (diprediksi) rupiah tetap bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.100 per USD," jelasnya.
Adapun, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Selasa (26/11/2019) ditutup mendatar dengan cenderung bergerak mixed alias variatif.
"Pasar masih mempertanyakan kelanjutan negosiasi meskipun para pejabat terkait dari dua negara memberikan pernyataan positif bahwa kesepakatan sudah dekat. Kekhawatiran ini yang masih menahan rupiah," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Dia melanjutkan, tekanan pada rupiah juga didorong oleh perdagangan saham yang masih terkoreksi saat penutupan kemarin. "IHSG yang masih tertekan juga memberikan sentimen negatif ke rupiah. Jadi hari ini (diprediksi) rupiah tetap bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.100 per USD," jelasnya.
(fjo)