Ekonom: Perombakan Direksi BUMN Harus Transparan dan Obyektif

Rabu, 27 November 2019 - 16:06 WIB
Ekonom: Perombakan Direksi BUMN Harus Transparan dan Obyektif
Ekonom: Perombakan Direksi BUMN Harus Transparan dan Obyektif
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan tengah melakukan perombakan manajemen di sejumlah BUMN dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan milik negara. Kendati bertujuan positif, perombakan ini diharapkan dilakukan secara transparan dan obyektif.

"Jadi yang sudah diumumkan (akan diganti) kan baru beberapa seperti PLN dan Mandiri. Nah ini harus berdasarkan nilai yang obyektif," ujar Ekonom Indef Abra Talattov saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

(Baca Juga: Gonta-Ganti Direksi Bisa Ganggu Pencapaian Target BUMN)

Abra berharap pergantian ini tidak menganggu kinerja BUMN. Dia pun berharap agar menteri BUMN tidak melakukan perombakan karena ada kepentingan tertentu, ataupun karena titipan pihak-pihak tertentu. Abrar khawatir, jika hal ini terjadi, kinerja BUMN pada akhirnya akan terganggu.

"Memilih direksi ini merupakan momentum dalam mendobrak kinerja. Karena itu harus punya integritas dan profesional dalam menentukan direksi," tegasnya.

Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan alasannya melakukan perombakan di sejumlah BUMN adalah untuk menjaga dan mengembangkan BUMN yang total asetnya mencapai ribuan triliun. Erick meyebutkan, selain pandai dan cerdas, pucuk pimpinan di BUMN haruslah memiliki komitmen dan integritas yang kuat serta berahlak baik.

"Untuk mengelola aset Rp8.200 triliun, saya perlu teamwork yang kompak, diisi orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berakhlak baik. Saya akan berupaya agar mereka yang ada di dalam lingkungan BUMN, baik di kementerian maupun di unit usaha, adalah orang-orang dengan akhlak yang baik yang berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen kuat. Mereka yang sudah berkeringat dan masih mau berkeringat dan memiliki akhlak yang baik, juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi negeri," paparnya beberapa waktu lalu.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8179 seconds (0.1#10.140)