Kurs Rupiah Ditutup Rontok Saat Dolar Perkasa Ditopang Optimisme Dagang
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Rabu (27/11/2019) ditutup rontok untuk sulit keluar dari tekanan dalam beberapa pekan terakhir. Kejatuhan kurs rupiah mengiringi dolar AS yang tampil perkasa ditopang oleh optimisme perdagangan, saat Amerika Serikat (AS) dan China terus berupaya menghentikan perang dagang.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah merosot ke level Rp14.090 per USD atau sedikit lebih rendah apabila dibandingkan sesi sebelumnya Rp14.080/USD. Pergerakan harian rupiah pada perdagangan hari ini berada pada kisaran Rp14.075 hingga Rp14.100/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga tertekan menjadi Rp14.095/USD dari sesi penutupan Selasa, kemarin Rp14.088/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.089-Rp14.104/USD.
Sementara berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah hingga sesi sore terlihat tak berdaya untuk memburuk pada level Rp14.105/USD. Raihan tersebut anjlok cukup dalam dari sebelumnya yang bertengger pada posisi Rp14.085/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah di posisi Rp14.096 per USD untuk kembali jatuh. Posisi ini memperlihatkan rupiah loyo usai kemarin Rp14.081/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar AS mendorong lebih tinggi pada sesi perdagangan hari Rabu didorong oleh optimisme pembicaraan perdagangan AS-China dengan potensi mencapai kesepakatan. Greenback minggu ini telah meningkat sejalan dengan nada yang lebih positif dalam negosiasi perdagangan, juga menguat versus Yen.
Euro tergelincir 0,1% menjadi 1,1011 saat berhadapan dengan dolar AS atau mendekati posisi terendah dua minggu yakni 1,0989. Sementara terhadap enam mata uang utama, tercatat indeks dolar naik 0,1% menjadi 98,352.
Yen yang biasanya dibeli ketika investor berubah menjadi gugup, telah berjuang dalam beberapa sesi terakhir saat pasar ekuitas melambung. Dolar mendapatkan dukungan untuk lebih tinggi 0,1 persen menjadi 109,18 versus Yen Jepang pada perdagangan, Rabu hari ini.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah merosot ke level Rp14.090 per USD atau sedikit lebih rendah apabila dibandingkan sesi sebelumnya Rp14.080/USD. Pergerakan harian rupiah pada perdagangan hari ini berada pada kisaran Rp14.075 hingga Rp14.100/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga tertekan menjadi Rp14.095/USD dari sesi penutupan Selasa, kemarin Rp14.088/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.089-Rp14.104/USD.
Sementara berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah hingga sesi sore terlihat tak berdaya untuk memburuk pada level Rp14.105/USD. Raihan tersebut anjlok cukup dalam dari sebelumnya yang bertengger pada posisi Rp14.085/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah di posisi Rp14.096 per USD untuk kembali jatuh. Posisi ini memperlihatkan rupiah loyo usai kemarin Rp14.081/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar AS mendorong lebih tinggi pada sesi perdagangan hari Rabu didorong oleh optimisme pembicaraan perdagangan AS-China dengan potensi mencapai kesepakatan. Greenback minggu ini telah meningkat sejalan dengan nada yang lebih positif dalam negosiasi perdagangan, juga menguat versus Yen.
Euro tergelincir 0,1% menjadi 1,1011 saat berhadapan dengan dolar AS atau mendekati posisi terendah dua minggu yakni 1,0989. Sementara terhadap enam mata uang utama, tercatat indeks dolar naik 0,1% menjadi 98,352.
Yen yang biasanya dibeli ketika investor berubah menjadi gugup, telah berjuang dalam beberapa sesi terakhir saat pasar ekuitas melambung. Dolar mendapatkan dukungan untuk lebih tinggi 0,1 persen menjadi 109,18 versus Yen Jepang pada perdagangan, Rabu hari ini.
(akr)