Bidik Kredit Tumbuh 13%, BNI Optimistis Laba Naik 17% di 2020
Bidik Kredit Tumbuh 13%, BNI Optimistis Laba Naik 17% di 2020
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membidik pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11 hingga 13% secara tahunan (year on year/yoy) pada 2020 di tengah bayang-bayang proyeksi perlambatan ekonomi global pada tahun depan. Adapun pada tahun ini hingga kuartal III 2019, Bank BNI mengumpulkan laba bersih senilai Rp12 triliun atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Direktur Utama Bank BNI Achmad Baiquni mengatakan pertumbuhan kredit perseroan tahun depan akan sangat dipengaruhi kondisi ekonomi makro. Sementara itu Bank BNI proyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan akan lebih baik dibanding 2019 yakni menjadi sebesar 5,0-5,2 persen (yoy) dengan tingkat suku bunga acuan BI-7Days Reverse Repo Rate diprediksi berada pada level 4,5-5%.
Dengan target kredit tumbuh hingga 13%, perseroan juga membidik pertumbuhan laba tahun depan di 15-17% (yoy)."Kami memiliki target pertumbuhan kredit di 11-13 persen dan laba bersih tumbuh 15-17 persen," kata Baiquni.
Di tahun ini, Bank BNI terakhir merevisi target pertumbuhan kreditnya menjadi 12-13 persen (yoy) yang dengan demikian, target pertumbuhan kredit BNI tahun ini dan 2020 tidak jauh berbeda. Dengan target pertumbuhan kredit 13 persen pada 2020, emiten bersandi BBNI itu juga ingin menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12-14 persen (yoy).
Sementara untuk kualitas aset, Bank BNI melihat rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di rentang 1,8-2 persen pada 2020. Baiquni berjanji akan memperkuat kapabilitas manajemen risiko untuk mendukung ekspansi bisnis dan pertumbuhan bisnis digital yang berkualitas. Dengan target DPK dan kredit itu, Bank BNI ingin menumbuhkan aset sebesar 9-11 persen (yoy) pada 2020.
"Fokus ekspansi bisnis pada 2020 adalah menyasar ke pengembangan bisnis digital dan ekosistem digital. Perolehan laba bersih itu ditopang oleh pertumbuhan kredit yang masih tumbuh 14,7 persen (yoy). Angka itu sedikit melambat dibanding pertumbuhan kredit periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 15,6 persen," paparnya.
Direktur Utama Bank BNI Achmad Baiquni mengatakan pertumbuhan kredit perseroan tahun depan akan sangat dipengaruhi kondisi ekonomi makro. Sementara itu Bank BNI proyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan akan lebih baik dibanding 2019 yakni menjadi sebesar 5,0-5,2 persen (yoy) dengan tingkat suku bunga acuan BI-7Days Reverse Repo Rate diprediksi berada pada level 4,5-5%.
Dengan target kredit tumbuh hingga 13%, perseroan juga membidik pertumbuhan laba tahun depan di 15-17% (yoy)."Kami memiliki target pertumbuhan kredit di 11-13 persen dan laba bersih tumbuh 15-17 persen," kata Baiquni.
Di tahun ini, Bank BNI terakhir merevisi target pertumbuhan kreditnya menjadi 12-13 persen (yoy) yang dengan demikian, target pertumbuhan kredit BNI tahun ini dan 2020 tidak jauh berbeda. Dengan target pertumbuhan kredit 13 persen pada 2020, emiten bersandi BBNI itu juga ingin menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12-14 persen (yoy).
Sementara untuk kualitas aset, Bank BNI melihat rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di rentang 1,8-2 persen pada 2020. Baiquni berjanji akan memperkuat kapabilitas manajemen risiko untuk mendukung ekspansi bisnis dan pertumbuhan bisnis digital yang berkualitas. Dengan target DPK dan kredit itu, Bank BNI ingin menumbuhkan aset sebesar 9-11 persen (yoy) pada 2020.
"Fokus ekspansi bisnis pada 2020 adalah menyasar ke pengembangan bisnis digital dan ekosistem digital. Perolehan laba bersih itu ditopang oleh pertumbuhan kredit yang masih tumbuh 14,7 persen (yoy). Angka itu sedikit melambat dibanding pertumbuhan kredit periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 15,6 persen," paparnya.
(akr)
Explore More